Namun, untuk versi yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas, kemungkinan memerlukan spesifikasi khusus seperti bodi dan kaca antipeluru, harga diperkirakan dapat mencapai Rp1 miliar per unit.
Dengan demikian, anggaran untuk memenuhi kebutuhan kendaraan dinas ini diperkirakan lebih dari Rp1 triliun.
Rencana ini merupakan bagian dari kebijakan Prabowo untuk melarang penggunaan mobil impor mewah sebagai kendaraan dinas pejabat, demi mengutamakan produk lokal.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan dukungannya dengan beralih ke Maung sebagai kendaraan dinasnya minggu depan.
"Instruksi Presiden sangat jelas, untuk mendukung industri dalam negeri, kami diminta mengutamakan penggunaan produk lokal, khususnya Maung Pindad," ujar Anggito dalam sebuah konferensi di Sleman, Yogyakarta.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan industri dalam negeri tetapi juga mengurangi ketergantungan pada produk impor, sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.***
Artikel Terkait
Sepak Terjang Arrmanatha Nasir, Wakil Menlu di Kabinet Prabowo-Gibran yang Ternyata Keturunan Thailand
Jajaran Kabinet Merah Putih Segera Bertolak ke Lembah Tidar, Presiden Prabowo Siap 'Ospek' Pasukannya
Bak Sekolah Militer, Intip Bocoran Kegiatan Presiden Prabowo Serta Jajaran Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar Magelang
Jalani Pembekalan di Akmil Magelang, Presiden Prabowo Berencana Bawa Kabinet Merah Putih ke Lembah Tidar
Heboh di Medsos Karangan Bunga untuk Presiden Prabowo Berisi Sindiran Menohok, BEM Fisip Unair Resmi Dibekukan
Presiden Prabowo Subianto Danai Retreat Kabinet Merah Putih, untuk Pemerintahan yang Semakin Solid
Pejabat Dilarang Pakai Mobil Mewah, Presiden Prabowo Dorong Penggunaan Mobil Pindad Maung untuk Menteri dan Eselon 1