nasional

Ketum PGI Kritik Kebijakan Menag Melarang Bangun Tenda Natal di Gereja

Senin, 19 Desember 2022 | 19:52 WIB
ILUSTRASI: Pelaksanaan ibadah malam Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pihak GPIB Immanuel membatasi kapasitas tatap muka saat ibadah malam Natal untuk 150 orang dan sisanya secara daring untuk pencegahan COVID-19. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

Pelarangan mendirikan tenda tambahan, menurut dia, hanya akan memaksa umat berdesak-desakan untuk masuk dalam gereja. Kondisi yang berdesakan itu justru lebih berbahaya, di tengah pandemi yang belum hilang.

Gomar lantas menyampaikan tema Natal Nasional 2022 adalah “Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain”. Gomar mengatakan para Majus yang datang membawa persembahan kepada Kristus, mengambil jalan lain untuk kembali ke negerinya. Mereka memilih jalan lain ketimbang ikut ambil bagian dalam rencana keji Raja Herodes.

“Ini tentu butuh keberanian. Keberanian untuk menempuh jalan yang penuh resiko, dan keberanian tidak menuruti perintah penguasa,” jelasnya.

Dia mengatakan keberanian seperti itulah yang kini dibutuhkan. Keberanian untuk menempuh jalan lain, sebagai buah dari perjumpaan dengan Kristus.

Menempuh jalan lain, yang mungkin berupa jalan sunyi, penuh tantangan dan berisiko. Jalan lain yang lebih berpihak kepada yang lemah daripada kepada penguasa.

Menurut Gomar, jalan lain itu juga sebuah keberanian untuk merayakan natal sesederhana mungkin. Berbeda dengan kecendrungan selama ini yang diwarnai gemerlapannya pesta dan warna-warni kegemerlapan.

Dia menegaskan semangat natal identik dengan berbagi. Khususnya berbagi kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidup ini. “Dengan merayakan natal kita sedang bersyukur atas prakarsa Allah berbagi hidup dengan umat manusia,” jelasnya.(jpc)

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB