"Dia loncat dari toilet ke lapangan, tapi alhamdulillah nggak apa-apa. Kan dia belum sempat naik tangga, dia nyari toilet," sambung Dinar Candy memandangi adik bungsunya itu.
Ayah Dinar Candy, Acep, langsung menuju ke pesantren setelah gempa mereda. Sepanjang perjalanan menuju pesantren, perasaan Acep campur aduk memikirkan putra bungsunya.
"(Di pesantren nggak ada korban jiwa) Ada yang sobek, berlumuran darah," ceritanya.
Cecep mengatakan semua murid berkumpul di lapangan dan kebon. Dia mengaku merasakan 8 kali gempa dan yang paling terasa adalah saat gempa yang pertama.
"Delapan kali gempa. Awalnya doang gede, keenam kalinya getar saja. (Waktu gempa susulan) Sudah beres lagi istirahat, nenangin diri, getar lagi. Itu kumpul di kebon," kata Cecep.
Adik Dinar Candy menceritakan banyak rumah di sekitar pesantrennya yang rusak. Sekarang Cecep sudah bisa berkumpul dengan ayah dan ibu, serta langsung diboyong ke kediaman Dinar Candy. (dtk/rbg)