nasional

Ini Alasan PBNU Soal Kenaikan Harga BBM

Minggu, 4 September 2022 | 20:29 WIB
Petugas SPBU di Jalan Pajajaran Bogor, melayani pembeli dengan aplikasi MyPertamina. Pemerintah menaikan Harga BBM jenis peralite jadi Rp10.000 per liter. Foto: Sofyansyah/Radar Bogor

RBG.ID, JAKARTA - Kebijakan pemerintah mengalihkan subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat mendapat respons dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU menilai bahwa penyesuaian subsidi BBM yang dilakukan pemerintah memenuhi unsur maslahat bagi masyarakat.

“Kita memaklumi berbagai perkembangan global terkini mendorong tingginya harga minyak dunia. Meskipun mengalami tren penurunan, namun secara umum harga minyak yang di impor tetap tinggi sehingga pilihan untuk menyesuaikan harga BBM dalam negeri menjadi opsi yang mau tidak mau harus dilakukan.” ungkap Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH. Ahmad Fahrur Rozi, lewat keterangan tertulisnya, Minggu (4/9).

Menurutnya, pemerintah harus menyampaikan keadaan yang sebenarnya terkait kemampuan kas negara dalam menghadapi tingginya harga BBM dunia. Jangan sampai, perubahan harga BBM dunia memberatkan kas negara yang justru dapat membahayakan ekonomi nasional.

“Kita harus belajar dari negara-negara lain, seperti Venezuela yang terpuruk dan mengalami krisis karena mempertahankan subsidi di luar kemampuannya,” ungkapnya.

Dia optimis bahwa pemerintah sudah memikirkan dampak terburuk dan melakukan yang terbaik untuk rakyat. Apalagi pengalihan subsidi BBM menjadi pemberian bantuan kepada masyarakat kecil merupakan langkah yang wajib dilakukan jika tujuan negara adalah menjaga kemaslahatan masyarakat khususnya masyarakat ekonomi kecil. (jpc)

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB