Sehari sebelumnya, Ridwan menyebut bahwa KMN Arsila 77 dan Baraka Paris mungkin ditahan patroli PNG. Total, ada 18 kru di dua kapal tersebut. Namun, sampai kemarin pukul 22.00 WIB, belum ada konfirmasi resmi kedua kapal dan para kru memang ditahan di PNG atau tidak.
Susi menegaskan, Pemprov Papua masih terus berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Papua Nugini terkait dua kapal tersebut.
”Kedutaan Besar RI di Port Moresby dan Konsulat RI di Vanimo telah menelusuri dan berkoordinasi dengan otoritas terkait di Papua Nugini,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Asisten III Sekretariat Daerah Papua Derek Hegemur menuturkan, pada waktunya Pemprov Papua akan bertemu dengan Konsulat PNG di Indonesia.
”Kami akan bertemu, terus membicarakan hal-hal yang terkait dengan kejadian ini. Terlebih, ini berkaitan dengan wilayah yang berbatasan dengan PNG,” tutur Hegemur kepada Cenderawasih Pos.
Sementara itu, Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan menjelaskan bahwa olah TKP di atas KMN Kevin telah dilakukan Inafis. Dari olah TKP itu diketahui, ada tembakan yang datang dari arah samping kanan dan kiri. ”Untuk jumlah tembakan, kami masih mendata. Namun, yang jelas, jumlahnya banyak, lebih dari 10,” ungkapnya.
Kapolres mengungkapkan, dari olah TKP ditemukan proyektil di dalam kapal. Sementara, di tubuh korban juga ditemukan satu tembakan. Tembakan itulah yang membuat korban langsung tewas.
Tembakan datang dari arah belakang, lalu mengenai kepala belakang dan tembus pipi kanan. Hanya satu tembakan.