RBG.ID – Gunung Semeru yang ada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, kembali terjadi erupsi.
Letusan Gunung Semeru ini disertai dengan awan panas guguran pada Jumat malam pukul 22.05 WIB.
Tinggi kolom erupsi Gunung Semeru tidak teramati dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi 596 detik.
Baca Juga: Heboh! Suka Sesama Jenis, Pimpinan Ponpes di Polewali Mandar Ditangkap Akibat Cabuli Santri
Hal itu disampaikan Petugas pos pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya.
Jarak luncur awan panas guguran dari puncak gunung yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu tidak diketahui lantaran terhalang oleh kabut.
Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus siaga atau level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat agar mematuhi sejumlah rekomendasi yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Gagal Kesekian Kalinya, Mesin Roket Badan Antariksa Jepang Meledak Saat Uji Coba
"Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," ujarnya.
Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru akibat rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Lalu, masyarakat juga diimnbau mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (jpc)