RBG.ID - Gerhana Matahari Hibrida (GHM) terjadi hari ini, Kamis (20/4).
Ya, fenomena tersebut dapat disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengungkapkan, Gerhana Matahari Hibrida terjadi di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).
Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Baca Juga: Fan Concert Moonbin dan Sanha ASTRO di Makau dan Jakarta Resmi Dibatalkan
Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari.
Akibatnya, matahari tampak seperti cincin yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Baca Juga: Tragis! Pejalan Kaki Ditabrak Pengendara Mobil Hingga Terpental dan Akhirnya Tewas di Tanah Abang
Sedangkan, di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Menurutnya, Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB.
Sedangkan, waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
Baca Juga: RS Changfeng di Beijing Kebakaran, Sebagian Korban Tewas Lansia Usia 70 Tahun Keatas
Kamaruddin Amin mengajak umat Islam untuk melaksanakan Salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf, sesuai tuntunan syariah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," tutur dia. ***