RBG.ID - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,6 yang mengguncang Jepang utara pada Senin (8/12/2025) malam memicu guncangan kuat di sejumlah wilayah serta peringatan tsunami.
Lantas, apakah peringatan tsunami Jepang ini berdampak pada Indonesia?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa berdasarkan pemodelan tsunami, gempa kuat di Jepang ini tidak berpotensi memicu tsunami di Indonesia maupun negara-negara di Samudera Hindia.
Keterangan itu disampaikan Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Diduga Cabuli Anak, Pelaku Rudapaksa Belum Dipanggil Penyidik PPA Bekasi
"Berdasarkan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk," tulis keterangan resmi tersebut.
Daryono menjelaskan bahwa gempa ini dipicu aktivitas antar-lempeng dengan mekanisme naik (thrust fault), sehingga termasuk dalam kategori gempa dari zona megathrust.
Hingga pukul 21.50 WIB, satu gempa susulan terpantau terjadi dengan magnitudo 5,5. Pihaknya akan terus memantau perkembangannya.
"BMKG akan terus memonitor perkembangan dampak gempa bumi ini," ujarnya.
Meski situasi di Jepang sedang dimonitor ketat, BMKG menegaskan kembali bahwa gempa tersebut tidak berdampak pada laut Indonesia. Masyarakat pesisir pun diimbau untuk tetap waspada, tapi tidak perlu panik.***