RBG.ID - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memicu amarah masyarakat terkait responnya atas isu teror kepala babi ke Kantor Tempo dengan 'dimasak saja'.
Sebelumnya, Kantor Tempo telah mengalami pengiriman teror berupa paket berisi kepala babi yang dinilai sebagai ancaman terhadap jurnalis.
Adapun paket kepala babi yang dikirimkan ke Kantor Tempo itu ditujukan kepada Cica, Francisca Christy Rosana, seorang wartawan desk politik.
Baca Juga: Pimpinan Redaksi Tempo Sebut Tidak Akan Gentar Meski Dikirimi Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus
Dalam wawancaranya, Hasan Nasbi justru merespon isu teror kepala babi yang sensitif tersebut dengan santai.
"Udah dimasak saja," ujar Hasan Nasbi dikutip RBG dari Radar Kediri pada Senin, 24 Maret 2025.
Berdasarkan penjelasan Hasan Nasbi, ia setuju dengan cara Cica dalam menyikapi ancaman teror kepala babi itu, yakni dengan dimasak.
Baca Juga: Kronologi Aksi Teror Kiriman Paket Misterius Berisi Bangkai Tikus yang Diterima Kantor Tempo
"Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus," kata Hasan.
Selain itu, Hasan Nasbi juga mengungkapkan tujuan utama dari sang pelaku adalah menciptakan ketakutan.
Oleh karenanya, ia berpendapat menyikapinya dengan santai adalah cara terbaik untuk mematahkan harapan sang pelaku yang menginginkan respon takut.
"Makanya saya menyempurnakan caranya meresponsnya aja, karena memang yang teror itu, tujuan orang ngasih teror itu menciptakan ketakutan. Justru itu cara melecehkan peneror yang bagus itu dengan cara kaya gitu, cara Francisca itu menurut saya cara bagus untuk melecehkan si pengirim kepala babi itu, dan saya mendukung dia untuk melakukan itu, biar tujuan si peneror enggak sampai kan," ujarnya.
Walau begitu, warganet merasa respon Hasan Nasbi dinilai kurang tepat lantaran ia mewakili pendapat istana yang seharusnya serius dalam menanggapi isu sensitif.***