RBG.id – Pihak OCCRP angkat suara terkait masuknya mantan Presiden Jokowi kedalam daftar pemimpin paling korup.
Seperti diketahui, Jokowi belakangan ini mencuri perhatian publik internasional setelah masuk dalam daftar finalis pemimpin paling korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Ramainya perbincangan tersebut memicu reaksi luas dari media lokal hingga global.
OCCRP, organisasi jurnalisme investigasi berbasis di Amsterdam yang terkenal dengan laporan kejahatan terorganisir dan korupsi, akhirnya angkat bicara.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Alvin Lim Sempat Cabut Laporan Polisi Atas Pratiwi Noviyanthi
Melalui pernyataan resminya, OCCRP menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kendali penuh atas nominasi yang diajukan oleh publik.
"Para juri menghargai nominasi yang datang dari warga negara," tulis OCCRP di situs resminya, dikutip Sewaktu.com dari Antara (6/1).
Drew Sullivan, penerbit OCCRP, menambahkan bahwa daftar tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi mereka yang masuk nominasi.
Baca Juga: Rumor Hengkangnya STY dari Timnas Indonesia Kian Memanas, PSSI Gelar Konferensi Pers Hari Ini
"Ini adalah sinyal bahwa masyarakat sedang mengawasi, dan mereka peduli," ujar Sullivan, menanggapi masuknya nama Jokowi dalam finalis tokoh terkorup.
Jokowi masuk bersama empat tokoh dunia lainnya, yaitu Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
Tahun ini, pemenang kategori "Person of the Year in Organized Crime and Corruption" adalah Bashar Al-Assad, mantan Presiden Suriah yang baru saja digulingkan.
Baca Juga: 6 Kendaraan Ringsek, Ini Penyebab Kecelakaan Beruntun di KM 97 Tol Cipularang