nasional

Hanif Faisol Paparkan Program Kerja 100 di Hadapan Komisi XII DPR, apa saja?

Rabu, 6 November 2024 | 20:21 WIB
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, memaparkan program kerjanya pada rapat kerja Komisi XII DPR RI. (Kementerian LH)

RBG.id - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq melalukan rapat kerja untuk pertama kalinya bersama Komisi XII DPR RI. 

Dalam rapat kerja di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pads Rabu, 6 November 2024, Hanif Faisol memaparkan rancangan program kerja 100 hari dan program strategis 2025. 

Selain rancangan program kerja, Hanif Faisol juga memaparkan progres dan evaluasi pelaksanaan program 2024.

Dalam pemaparannya, Hanif Faisol akan mencoba membangun quick win untuk menumbuh kembangkan perhatian masyarakat kepada lingkungan hidup. 

Baca Juga: Hati-hati Membentak Anak Ma, Ini Lho Pengaruh Buruh untuk Emosi dan Mental Si Kecil

Rencananya, KLH/BPLH akan membangun 5 ribu bank sampah, beberapa TPA serta 3 TPST. 

Hanif juga mengatakan akan mengambil langkah penyelesaian sampah di Jakarta yang tertimbun di TPST Bantargebang yang jumlahnya mencapai 55 juta ton dengan tinggi hampir 50 meter. 

"Bersama Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian terkait, kami akan coba menyelesaikan dulu sampah 55 juta ton. Kemudian metannya akan dikelola, yang mudah-mudahan ada sirkular ekomoni yang terbangun," kata Hanif dalam keterangan tertulisnya.

Sementara, soal penanganan sampah harian di Jakarta yang muncul mencapai 7,5 ribu ton, pihaknya akan membanginya dari hulu sampai hilir melalui Extended Producer Responsibility (EPR) yang juga membangun unit bank sampah.

Baca Juga: Lebih Sehat Mana, Rutin Nge-gym atau Lari Pagi?

Tidak hanya itu, Hanif mengatakan telah menghentikan impor plastik karena ketersediaan cukup melimpah, namun tidak terpilah. Selanjutnya, pembatasan impor daur ulang kertas. 

"Beberapa kegiatan juga telah mulai dilakukan, melarang seluruh kawasan-kawasan untuk membuang sampah organik pada TPST Bantargebang dan wajib mengelola secara mandiri, karena ecoprenuer sudah terbangun, ada Black Soldier Fly (BSF) atau maggot dan lain-lain yang sudah berkembang di Jakarta," imbuh Hanif.

Selain itu, Hanif berencana meningkatkan penerimaan dengan kerja sama pembayaran berbasis kinerja terhadap pengurangan GRK dan penyelesaian Comitment Agreement RBCA Norwegia untuk kinerja pengurangan emisi.

Kemudian, uji coba penerapan MRA Indonesia - Jepang senilai Rp15 triliun, penguatan pemantapan diplomasi bilateral/multilateral untuk kerja sama pembayaran berbasis kinerja pengurangan emisi, penanganan polusi udara Jabodetabek, dan penataan lingkungan Sungai Cipinang, Jakarta.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB