Kecanggihan tersebut dilengkapi dengan adanya sensor di setiap sudutnya yang membuat ART beroperasi tanpa pengemudi atau masinis kereta.
Keberadaan radar atau sensor tersebut yang akan menentukan lintasan virtual ART dan juga dapat memantau kondisi jalan.
Sehingga, ART akan berjalan sesuai dengan lintasan virtual yang terindentifikasi oleh sensor dan tidak akan bersinggungan dengan pengguna jalan lainnya.
Kecanggihan lain ART adalah dengan dilengkapi dengan sinyal yang dapat memprioritaskan transportasi jenis ini saat berada di jalan raya.
Sistem sinyal tersebut akan bekerja dengan cara memberikan instruksi ke lampu lalu lintas dengan jarak 100 meter sebelum sampai dititiknya.
Hal ini dilakukan untuk mengkondisikan lalu lintas agar memprioritaskan ART berjalan terlebih dahulu.
ART dapat beroperasi dengan menggunakan Listrik yang akan disalurkan ke sebuah baterai. Pengisian baterai tersebut akan dilakukan di setiap halte pemberhentian.
Setiap halte pemberhentian ART akan dilengkapi dengan sistem pengisian daya cepat atau fast charging.
Pengisian daya baterai ART dilakukan selama 10 menit dan akan bisa digunakan kembali untuk jarak tempuh maksimal 25 km.
Diketahui, pemerintah kini sedang mengupayakan penyelesaian berbagai sarana dan prasarana tahap 1 di wilayah IKN untuk digunakan dalam acara perayaan HUT ke-79 RI di IKN.
Salah satu sarana yang telah dihadirkan adalah kereta otonom tanpa rel yang sedang diuji coba sejak 5 Agustus hingga Desember 2024.
Beruntungnya, selama masa uji coba 4 bulan kedepan, penumpang ART tidak akan dikenakan biaya saat menggunakan transportasi pintar ini.