nasional

Tubuh Wayan Mirna Salihin Negatif Sianida 70 Menit Setelah Meninggal, Begini Kata Jaksa Shandy Handika

Rabu, 11 Oktober 2023 | 15:31 WIB
Jaksa Shandy Handika. (Sumber: Tangkapan layar kanal YouTube Denny Sumargo)

RBG.ID - Kematian Wayan Mirna Salihin pada 2016 silam disebabkan karena mengonsumsi kopi yang mengandung sianida.

Namun baru-baru ini, Otto Hasibuan selaku kuasa hukum Jessica Wongso mengungkapkan fakta bahwa tidak ditemukan sianida dalam tubuh Wayan Mirna Salihin.

Padahal 70 menit setelah Wayan Mirna Salihin meninggal, sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya menyatakan negatif sianida.

Baca Juga: Ayah Mendiang Wayan Mirna Salihin Ikhlaskan Kepergian Putrinya, Terkuak Perbedaan Agamanya Keduanya

Di sisi lain, Shandy Handika selaku Jaksa yang menangani kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin pun menanggapi hal tersebut.

Menurut Shandy Handika, hasil negatif itu keluar karena belum adanya pemeriksaan untuk kandungan sianida mengingat sampel yang diambil pada saat itu terlalu sedikit.

"70 menit setelah meninggal, itu diambil sampel lambung yang katanya diuji dan hasilnya negatif. Itu tidak lengkap informasi yang disampaikan ke publik," kata Shandy dalam podcast Curhat Bang Denny Sumargo.
 
"Yang diambil itu hanya 0,1 mililiter. Untuk menguji apakah ada pH, sianida, arsenik, kafein, itu butuh lebih banyak sampel. Sampel 0,1 itu hanya pengujian pH saja," lanjutnya.

Baca Juga: Bela Palestina dalam Serangan Israel vs Hamas, Mia Khalifa Dipecat Playboy

Shandy Handika menuturkan bahwa hasil lab yang keluar negatif karena memang cairan lambung tidak diujikan untuk pengecekan racun sianida.

"Keluar dari lab hasilnya negatif karena memang itu tidak diuji. Yang disampaikan (pengacara Jessica) seolah diuji padahal tidak. Ini tidak diuji," tuturnya.

Lebih lanjut, Shandy Handika mengatakan, berdasarkan keterangan dokter Slamet Purnomo, rongga mulut dan kerongkongan Mirna mengalami korosif.

"Kalau Mirna tidak minum racun, kenapa mulu dan kerongkongannya korosif?," ucapnya.

Terkait temuan kandungan 0,2 miligram dalam tubuh Wayan Mirna Salihin yang dianggap sangat sedikit dan bahkan disebut tidak akan sampai mematikan.

Baca Juga: Ada Wahana Wisata Baru di Bojonggede, Masih Promo dan Tiket Masuknya Hanya Rp35 Ribu

Shandy Handika memberikan penjelasan berdasar keterangan saksi ahli yang terungkap dan menjadi fakta persidangan.

Menurutnya, temuan sianida dalam jumlah sedikit di dalam tubuh Wayan Mirna Salihin diakibatkan sudah dilakukan proses embalming atau pembalseman pada jenazah.

"Jangan berhenti hanya di 0,2 miligram. Karena 0,2 itu ditemukan tiga hari setelahnya dan itu setelah melalui proses pembalseman. Racun akan terurai pada saat proses embalming," jelas Sahandy Handika.

"Kalau racun itu tidak sedemikian banyaknya, setelah proses embalming, pasti nol. Salah satu ahli mengatakan, karena racun sangat banyak, makanya masih ada 0,2. Harusnya nol," tandasnya.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB