Isinya obat-obatan, tablet vitamin C dan alat tes antigen. Zong dan Fan sudah mendaftar sejak sepekan lalu demi bisa mendapatkan paket bantuan tersebut, tapi ia tak kunjung tiba.
Gelombang penularan yang melonjak naik sejak pelonggaran kebijakan nol Covid-19 membuat obat-obatan menjadi langka.
Produksi di perusahaan-perusahaan farmasi sulit digenjot karena keterbatasan staf.
Rantai pengiriman juga terkendala. Itu diperparah dengan penduduk yang panik lalu menyetok semua obat-obatan yang bisa mereka temukan.
Tiongkok adalah produsen dan pengekspor utama bahan farmasi aktif untuk ibuprofen. Mereka menyumbang sepertiga dari kapasitas produksi global. Salah satunya adalah Shandong Xinhua Pharmaceutical.
’’Perusahaan sedang melakukan yang terbaik untuk meningkatkan produksi ibuprofen, vitamin C dan obat-obatan lain yang sangat dibutuhkan oleh pasar,’’ bunyi pernyataan Shandong Xinhua.
Jiangsu Hengrui, raksasa farmasi lainnya juga memperluas produksi untuk memenuhi permintaan obat-obatan untuk demam dan batuk.
Di sisi lain, Pejabat di kementerian Teknologi Informasi dan Industri Zhou Jian menampik tudingan kekurangan obat.