RBG.id - Hati-hati, tren kasus Covid-19 sedang naik di Indonesia. Salah satunya dipicu oleh subvarian Omicron XBB. Uniknya, tren yang terjadi di Singapura, XBB justru menular pada seseorang yang belum pernah memiliki riwayat tertular Covid-19 sebelumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Erlina Burhan, Sp.P. Menurutnya, saat ini masyarakat di berbagai negara sudah mulai longgar dalam penerapan protokol kesehatan. Maka mereka yang belum pernah tertular Covid-19 justru kali ini tertular.
Baca Juga: Pemerintah Kaji Tingkat Bahaya Subvarian Omicron XBB
’’Terjadi hal menarik di Singapura. Kasus XBB di sana didominasi oleh orang yang belum pernah menderita Covid-19,” jelas dr. Erlina kepada wartawan secara virtual, Kamis (3/11).
Gejala subvarian XBB termasuk demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, bersin, dan nyeri tubuh. Menurut dr. Erlina, pasien juga mengalami gejala tambahan seperti mual, muntah, dan diare, yang tidak biasa terjadi pada varian Covid-19 sebelumnya. ’’Meski belum ada data pasti bahwa XBB menyebabkan keparahan, akan tetapi sebagian pasien mengeluh gejala yang agak berat, juga ada,” ungkap dr. Erlina.
Di Singapura, tren penularan XBB terjadi pada usia muda 21–39 tahun. Akan tetapi tetap ada data pasien dirawat yakni pasien di atas 70 tahun. ’’Maka untuk lansia tetap harus waspada karena imunitasnya turun dan mengalami komorbid. Anak-anak muda umumnya isoman,” jelasnya.
Vaksinasi Booster Stagnan