Lanjut Masykur, berdasarkan hasil koordinasi dan pemantauan di lapangan, sejauh ini di Kabupaten Sukabumi, belum mendapatkan laporan anak ataupun yang mengalami penyakit gagal ginjal.
"Alhamdulillah masih aman, ini juga perlu koordinasi, bahkan beberapa hari lalu kami telah menghubungi dokter spesialis anak, bahwa ini ada dari BPOM RI juga tentang paracetamol yang terkontaminasi," ungkapnya.
Di sisi lain, untuk memantau peredaran obat obat tersebut, jajaran Dinas Kesehatan akan terus berkoordinasi dengan Puskesmas, Rumah Sakit, Apotek hingga dokter spesialis anak.
"Terus koordinasi baik dengan puskesmas, RS, apotek dan juga para expert seperti dokter spesialis anak, apoteker, dan profesional lainnya," terangnya.
Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Larang Nakes dan Faskes Beri Obat Cair ke Pasien Anak
Selain itu, upaya lainnya yaitu mensosialisasikan penyakit ini baik kepada Nakes maupun masyarakat dengan petunjuk dari surat edaran kemenkes.
"Kami menganjurkan Nakes dan masyarakat untuk lebih aware, dan mengimbau untuk waspada tapi jangan panik," tandasnya. (Cr2).