RBG.id - Beberapa orang yang terkena penyakit HIV/AIDS dan TBC tidak menyadari statusnya. Gejala yang belum terasa hingga pasien takut berobat membuat kasus HIV dan TBC sulit ditemukan.
Dalam keterangan resmi Kemenkes, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berharap akhir tahun 2024, target 90 persen penemuan dan 90 persen pengobatan HIV/AIDS tercapai. Demikian juga target 90 persen penemuan kasus dan 90 persen pengobatan TBC.
BACA JUGA : Kemenkes Catat 66 Laporan Kasus Cacar Monyet, 1 Positif
Kondisi saat ini, pada tahun 2022, untuk kasus TBC baru 286 ribu dari 824 ribu kasus yang terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus belum terdeteksi. Demikian halnya pada HIV/AIDS. Tahun ini, dari target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13 persen) yang ditemukan.
Dalam mengejar target eliminasi HIV/AIDS, TB, Malaria, pemerintah dibantu oleh Global Fund sebagai mitra pembangunan kesehatan di Indonesia. Sejak 2003 hingga saat ini sebesar USD 1,45 Miliar (Rp 20,89 Triliun) diberikan kepada Kementerian Kesehatan dan komunitas khususnya untuk program penanggulangan HIV/AIDS, TBC, dan malaria.
Saat ini investasi The Global Fund untuk Indonesia merupakan yang terbesar ke-2 di Asia setelah India. Besarnya dana sesuai dengan beban penyakit dan tingkat ekonomi. Saat ini Indonesia berada pada posisi Middle-Level-Income Country dengan beban penyakit yang masih tinggi.
Dalam HIV/AIDS, GF membantu meningkatkan layanan HIV, temuan kasus, pengobatan ARV dan rawatan, serta penyuluhan lapangan. Hingga akhir Juni 2022, sebanyak 473.005 ODHIV ditemukan dan 163.562 ODHIV sedang berobat.