RBG.id - The National Institutes of Health (NIH) mendefinisikan akupunktur sebagai teknik pengobatan Tiongkok tradisional (TCM), yang mana praktisi merangsang titik-titik tertentu pada tubuh, seringkali dengan memasukkan jarum tipis melalui kulit.
NIH mencatat bahwa akupunktur umumnya dianggap aman bila dilakukan oleh praktisi berpengalaman dan terlatih yang menggunakan jarum steril.
Maka dari alasan itu, NIH memperingatkan bahwa akupunktur yang dilakukan secara tidak benar dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Akan tetapi efektivitas praktik kuno ini telah sering diteliti, dan ada bukti bahwa akupunktur dapat menawarkan manfaat kesehatan yang sangat luar biasa.
Dilansir dari laman Heathline, ada penelitian baru dari Edith Cowan University di Australia yang menemukan bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
Meta-analisis, baru-baru ini diterbitkan dalam Holistic Nursing Practice, menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat berkontribusi untuk meningkatkan kontrol glikemik pada individu dengan pradiabetes.
Para peneliti menganalisis lebih dari selusin penelitian sebelumnya yang mencakup efek akupunktur pada lebih dari 3.000 orang dengan pradiabetes.