RBG.id -Meski belum ada laporan menular antar-manusia, namun virus Langya Henipavirus yang ditemukan di Tiongkok tetap menimbulkan gejala berat pada pasien yang mengalaminya.
Sejauh ini sudah ada 35 kasus yang tertular dari kontak dengan hewan. Gejala paling berat, jika tertular penyakit ini dapat berisiko terkena gagal ginjal.
Dilansir dari Live Mint, Rabu (10/8), pasien virus Langya mengalami gejala seperti demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, mual, sakit kepala, dan muntah. Virus Zoonosis ini tidak memiliki kontak dekat satu sama lain atau riwayat paparan.
BACA JUGA : Tiongkok Waspada Virus Langya Henipavirus, Ini Gejalanya
Maka menunjukkan bahwa infeksi pada manusia mungkin sporadis. Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan saat ini sedang membangun metode pengujian asam nukleat untuk mengidentifikasi dan memeriksa penyebaran virus.
“Virus Langya adalah virus yang baru terdeteksi dan oleh karena itu, laboratorium Taiwan akan memerlukan metode pengujian asam nukleat standar untuk mengidentifikasi virus, sehingga infeksi pada manusia dapat dipantau, jika diperlukan,” kata Wakil Direktur Jenderal CDC Taiwan Chuang Jen-hsiang.
Langya henipavirus, yang telah ditemukan di provinsi Shandong dan Henan Tiongkok, dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan virus dari manusia ke manusia belum dilaporkan, namun pada saat yang sama dia mengatakan bahwa CDC belum menentukan apakah virus tersebut dapat ditularkan di antara manusia.