RBG.ID – New York City pada Sabtu (30/7) mendeklarasikan cacar monyet berstatus darurat kesehatan publik.
Wali Kota New York, Eric Adams menyebut wilayah yang dipimpinnya itu kini menjadi pusat wabah di negara bagian. Status darurat tersebut akan meningkatkan langkah-langkah guna memperlambat penyebaran.
’’Kami memperkirakan sekitar 150 ribu warga New York saat ini berisiko terpapar cacar monyet,’’ bunyi pernyataan bersama Adams dan Komisioner Departemen Kebersihan dan Kesehatan Mental New York Dr Ashwin Vasan.
BACA JUGA : Giliran Peru Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet
New York menjadi kota besar kedua di Amerika Serikat yang mengeluarkan status itu. San Francisco lebih dulu mengumumkannya pada Kamis (28/7), namun baru berlaku hari ini. Yang paling berisiko tertular cacar monyet adalah komunitas LGBT, terutama pasangan lelaki sesama jenis.
Sehari sebelumnya, Gubernur New York Kathy Hochul mengeluarkan perintah eksekutif terkait hal yang sama. Lebih dari 1 kasus dari 4 kasus cacar monyet di AS ada di New York. Hochul pun memperluas jangkauan orang yang bisa mendapat vaksin, mengharuskan penyedia vaksin untuk mengirim data vaksinasi ke departemen kesehatan negara bagian, dan akan meningkatkan upaya tanggapan yang berkelanjutan. Yakni, mendapatkan lebih banyak vaksin dan memperluas kapasitas pengujian.
Sementara itu, cacar monyet mulai merenggut nyawa. Pria 41 tahun di Brasil menjadi pasien pertama di luar Afrika yang meninggal karena cacar monyet. Tercatat ada 1.066 kasus cacar monyet di Brasil dan 513 lain dalam dugaan. Hanya dalam hitungan jam, Spanyol juga melaporkan dua kematian. Itu adalah kasus kematian cacar monyet pertama di Benua Eropa.