“Namun angka 8 ini jangan dilihat sekedar angka. Karena masing-masing adalah nyawa seseorang dan tidak bisa kita abaikan begitu saja,” tegas Prof Wiku.
Untuk itu, hal penting untuk dilakukan dengan mencermati kenaikan kasus hingga tingkat provinsi. Sehingga dapat terlihat besaran masalah di tiap-tiap daerah. Dari data per 12 Juli, provinsi di Jawa-Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian mencapai 95,45 persen dari total kasus positif secara nasional.
“Hal ini penting menjadi perhatian, sebab ini menandakan bahwa penularan masih terpusat di pulau Jawa – Bali. Yang mana pergerakan aktivitas masyarakat terjadi paling banyak dan besar,” lanjutnya.
Adanya kenaikan kasus seperti saat ini, harusnya disikapi setiap individu masyarakat bertanggung jawab menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti, disiplin masker dan rajin mencuci tangan.
“Mohon jadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat,” pesan Prof Wiku. (jp/els)