RBG.ID - Brotowali, atau yang memiliki nama ilmiah Tinospora cordifolia, adalah tanaman yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai bagian dunia, termasuk Asia Selatan dan Tenggara.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak brotowali mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat anti-kanker.
Namun, apakah benar brotowali dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan kanker?
Dilansir RBG.id dari alodokter, berikut ini sederet manfaat Brotowali untuk mengobati Kanker.
Baca Juga: Susul Asnawi dan Pratama Arhan, Wonderkid Persija Ini Resmi Gabung Klub Thailand
1. Kandungan Antioksidan
Brotowali mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti alkaloid, flavonoid, dan polifenol, yang telah terbukti memiliki efek perlindungan terhadap kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Namun, belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan mengenai efektivitas brotowali secara langsung dalam mengobati kanker.
2. Efek Imunomodulator
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak brotowali memiliki efek imunomodulator, yaitu kemampuan untuk meningkatkan respons imun tubuh terhadap penyakit.
Ini mungkin bermanfaat dalam menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker, tetapi bukti yang mendukung masih terbatas.
Baca Juga: Daftar Lengkap 23 Pemain Timnas Indonesia U20 di Piala Asia U20 2025: Ada 3 Pemain Abroad, Siapa Saja?
3. Penelitian pada Hewan
Sejumlah penelitian pada hewan percobaan telah menunjukkan potensi brotowali dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.
Meskipun hasil-hasil ini menjanjikan, penelitian pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitasnya.
Cara Membuat Brotowali Sebagai Pengobatan Kanker
1. Persiapan Bahan-Bahan
Brotowali Segar atau Kering: Anda dapat menggunakan bagian tanaman brotowali yang segar atau kering.
Baca Juga: Mengapa Hari Kanker Sedunia Diperingati Setiap 4 Februari? Ini Awal Mula dan Sejarahnya
Brotowali segar lebih disukai karena dapat menghasilkan ekstrak yang lebih kuat.
Air: Anda memerlukan air bersih untuk merendam dan merebus brotowali.
2. Mencuci Brotowali
Jika Anda menggunakan brotowali segar, bersihkan dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel.
Jika menggunakan brotowali kering, cuci dengan air bersih untuk menghilangkan debu dan kotoran yang mungkin ada.
Baca Juga: Benarkah Vitamin D3 Dapat Menurunkan Berat Badan? Awas Jangan Salah Kaprah Yuk, Simak Penjelasan dari Ahli
3. Membuat Ekstrak Brotowali
Rendam Brotowali: Rendam brotowali segar atau kering dalam air bersih selama beberapa jam.
Proses perendaman ini membantu melarutkan senyawa-senyawa aktif dalam brotowali.
Rebus Brotowali: Setelah direndam, rebus brotowali bersama dengan air rendaman dalam panci selama beberapa menit hingga air berkurang separuhnya. Biarkan larutan ekstrak brotowali dingin.
Baca Juga: Ini Penyebab Kanker Perut yang Diderita Lee Joo Sil Pemain Squid Game 2, Kenali Gejalanya yang Sering Tidak Disadari
4. Penyimpanan dan Konsumsi
Saring Larutan: Saring larutan ekstrak brotowali menggunakan kain kasa bersih atau saringan halus untuk memisahkan ampas dan mendapatkan cairan ekstrak yang jernih.
Penyimpanan: Simpan ekstrak brotowali dalam wadah bersih dan kedap udara di tempat yang sejuk dan gelap.
Konsumsi: Konsumsi ekstrak brotowali sesuai dosis yang direkomendasikan oleh ahli atau praktisi pengobatan herbal. Biasanya, ekstrak brotowali diminum beberapa kali sehari.
Sebelum menggunakan brotowali atau herbal lainnya sebagai bagian dari rencana pengobatan kanker, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu.***