3. Keguguran
Sekitar 10-20% kehamilan berakhir dengan keguguran, terutama pada trimester pertama. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi pendarahan deras disertai kram perut, keluarnya jaringan dari vagina, atau hilangnya tanda-tanda kehamilan seperti mual.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio berkembang di luar rahim, seperti di tuba falopi. Kondisi ini berbahaya dan memerlukan penanganan segera. Gejalanya meliputi pendarahan, nyeri tajam di perut, pusing, atau pingsan.
5. Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)
Kondisi langka ini melibatkan pertumbuhan jaringan abnormal di rahim alih-alih janin. Gejalanya mencakup pendarahan, mual berat, dan perut yang membesar lebih cepat dari biasanya.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Posisi Tidur Telentang? Ini Dampak Negatif yang Bisa Didapatkan
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Ibu hamil disarankan segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala berikut:
- Pendarahan deras yang sulit dihentikan.
- Nyeri tajam di perut yang berlangsung lama.
- Pingsan, pusing, atau detak jantung yang sangat cepat.
- Keluarnya jaringan atau gumpalan darah.
Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik yang memerlukan penanganan medis segera.
Pendarahan pada trimester awal kehamilan tidak selalu berarti bahaya, namun penting untuk memahami penyebab dan mengenali tanda-tanda bahaya.
Dengan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, banyak kondisi dapat diatasi sehingga kehamilan tetap berlangsung dengan aman.
Jika pendarahan terjadi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya moms!***