RBG.id - Diabetes melitus kini menjadi salah satu penyakit kronis dengan angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi di Indonesia.
Data dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan Indonesia berada di peringkat ketiga untuk prevalensi diabetes di Asia setelah Tiongkok dan India, dan peringkat ketujuh di dunia menurut catatan WHO pada 2016.
Diabetes melitus merupakan kondisi yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh karena gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Penyakit ini juga berkaitan dengan kekurangan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula darah.
Diabetes terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang memiliki perbedaan signifikan baik dari segi penyebab maupun kelompok usia yang terdampak.
Pada diabetes tipe 1, tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin akibat reaksi autoimun yang menyerang sel-sel pankreas.
Baca Juga: Tampang Melas Minta Maaf, Intan Srinita Klarifikasi Usai Tuduh Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa
Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak atau remaja, dan membuat penderitanya harus mengandalkan insulin buatan seumur hidupnya.
Gejala diabetes tipe 1 mencakup rasa haus berlebihan, sering buang air kecil terutama di malam hari, nafsu makan yang meningkat drastis, penurunan berat badan yang cepat, serta mudah lelah.
Sementara itu, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang dewasa dan disebabkan oleh penurunan fungsi insulin atau resistensi insulin sehingga tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan efektif.
Baca Juga: Hayoloh Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12% Berlaku Mulai Januari 2025
Berikut ini Perbedaan Dibetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2 dari Gejala:
- Mudah merasa lapar
- Mudah haus
- Sering buang air kecil
- Berat badan turun yang sama sekali tidak direncanakan
- Mudah merasa lelah
- Penglihatan kabur
- Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh