RBG.id -- Wabah cacar monyet (Mpox) telah tercatat ada 88 kasus di Indonesia per tanggal 17 Agustus 2024 dan hal ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Wabah ini tersebar di beberapa wilayah, salah satunya DKI Jakarta yang tercatat ada 59 kasus cacar monyet.
Sebanyak 87 orang yang terinfeksi cacar monyet kini telah dinyatakan sembuh, namun Kemenkes akan tetap melakukan pengawasan ketat terhadap wabah ini.
Sebelumnya, cacar monyet menjadi perbincangan publik, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan negara Afrika dinyatakan dalam keadaan darurat atas wabah cacar monyet.
Sontak kabar tersebut membuat sejumlah negara lainnya termasuk Indonesia khawatir akan penyebaran wabah tersebut.
Virus mematikan itu telah melintasi batas-batas negara, sehingga dikhawatirkan akan menjadi wabah global.
Cacar monyet ini memiliki dua jenis yang disebut sebagai ‘clade’. Clade I dikenal sebagai clade Cekungan Kongo dam clade II adalah clade Afrika Barat.
Dr Prasetyadi Mawardi, SPKK(K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), mengungkapkan bahwa di Indonesia kasus cacar monyet yang telah terdeteksi adalah varian clade II dan clade I belum terdeteksi.
“Clade I memang memiliki angka fatalitas yang lebih tinggi, tetapi di Indonesia sejak 2022 hingga saat ini hanya ditemukan varian Clade II,” ujar dr. Prasetyadi Mawardi, SPKK(K), dikutip RBG dari Viva, pada Senin, 19 Agustus 2024.
Baca Juga: 6 Syarat Wajib Pendaftaran Seleksi CPNS 2024, Persiapkan Hal Ini Sebelum Besok Daftar Ya
Dengan ditemukannya kasus cacar monyet di Indonesia, masyarakat diharapkan sudah lebih waspada dan hati-hati dengan penyebaran wabah ini.
Cacar monyet (Mpox) dapat menyebar melalui kontak langsung pada ruam pada kulit, dimana penyebarannya lebih tinggi ketika saat melakukan hubungan seksual.