Senin, 22 Desember 2025

5 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar, Penyakit yang Diderita Nurul Qomar hingga Meninggal Dunia

- Rabu, 8 Januari 2025 | 21:27 WIB
Ilustrasi kanker usus besar.  (Foto: healtheuropa.eu)
Ilustrasi kanker usus besar. (Foto: healtheuropa.eu)

RBG.ID - Pelawak legendaris Indonesia Qomar meninggal dunia pada Rabu 8 Januari 2025 di usia 64 tahun.

Dirinya dikabarkan sempat mengidap kanker usus besar dan menjalani kemoterapi. Sebelum meninggal dunia, Qomar dirawat di RSUD Tangerang, Banten sejak 23 Desember 2024.

Sebelumnya Qomar sempat dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut pada tahun 2022, tetapi kanker kembali menyerang pada akhir 2024.

Baca Juga: Komedian Qomar Meninggal Dunia Usai Mengidap Kanker Usus Besar, Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Dalam masa-masa perjuanganya menghadapi kanker, Qomar sempat meminta doa dari publik agar diberi kekuatan untuk menghadapi pengobatan yang dijalani.

Dkutip RBG.id dari berbagai sumber NHS, kanker usus besar biasanya pertama kali berkembang di dalam gumpalan sel yang disebut polip pada lapisan dalam usus.

Namun, tidak berarti Anda akan terkena kanker usus jika Anda mengembangkan polip.

Baca Juga: Komedian Abah Qomar Meninggal Dunia! Sempat Beri Pesan Menyentuh untuk Selalu Jaga Kesehatan Sebelum Menyesal

Beberapa polip hilang dengan sendirinya, dan beberapa tidak berubah. Hanya sedikit yang tumbuh dan akhirnya berkembang menjadi kanker usus selama beberapa tahun.

Pelawak senior Nurul Qomar meninggal dunia.
Pelawak senior Nurul Qomar meninggal dunia. (Instagram @abah.qomar)


Sejauh ini, penyebab pasti dari kanker usus tidak diketahui. Namun, penelitian telah menunjukkan beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih mungkin untuk mengembangkannya.

Beberapa faktor itu di antaranya adalah kebiasaan tidak sehat yang bisa diubah, meliputi:

Baca Juga: Innalillahi, Telah Berpulang Pelawak Legendaris Sekaligus Mantan Politisi Nurul Qomar Usai Berjuang Melawan Kanker Usus

1. Kurang Mengonsumsi Serat

Serat merupakan komponen penting dalam diet yang sehat. Konsumsi serat yang rendah, terutama dari buah, sayuran, dan biji-bijian, dapat memperburuk fungsi pencernaan.

Serat membantu mempercepat proses pembuangan limbah dari tubuh dan mengurangi waktu yang diperlukan bagi zat-zat berbahaya untuk tinggal di dalam usus besar.

Ketika seseorang kekurangan serat, proses pencernaan menjadi lambat, dan bahan kimia berbahaya seperti racun yang dihasilkan dari proses pencernaan dapat menyebabkan kerusakan pada sel usus besar, yang akhirnya meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Intip Lokasi Ruko Penemuan Mayat Bocah di Bekasi yang Sudah Tidak Terawat, Saksi : Banyak Geladangan Sering ke Sini

2. Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Lemak dan Daging Merah

Diet tinggi lemak, terutama lemak jenuh, dan konsumsi daging merah yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Makanan berlemak tinggi dan daging merah, terutama yang diproses seperti sosis, bacon, dan daging asap, mengandung zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel berbahaya dalam usus.

Lemak dan protein hewani juga berpotensi meningkatkan produksi senyawa karsinogenik yang dapat merusak dinding usus dan memicu perubahan seluler yang meningkatkan kemungkinan kanker.

Baca Juga: Memilukan! Mayat Bocah 5 Tahun Dibuang di Bekasi, Psikolog Senggol Tingginya Angka Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur

3. Kurang Aktivitas Fisik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X