Bangladesh memiliki polusi udara terburuk di dunia, dan penduduknya kehilangan rata-rata 6,8 tahun hidup. Sedangkan orang Amerika rata-rata hanya kehilangan 3,6 bulan.
Para peneliti mendesak lebih banyak pendanaan dan kolaborasi untuk membangun infrastruktur yang belum ada saat ini, terutama untuk mendapatkan data berkualitas terbuka yang tepat waktu, andal.
Perang melawan polusi udara
Direktur program kualitas udara di Energy Policy Institute dan AQLI Christa Hasenkopf mengatakan bahwa data tersebut dapat menjadi tulang punggung upaya masyarakat sipil dan pemerintah dalam menjaga udara bersih.
Baca Juga: Erling Haaland Raih Pemain Terbaik PFA 2023
Data mengenai polusi udara memberikan informasi yang tidak dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah serta memungkinkan pengambilan keputusan kebijakan yang lebih tepat. ”
Laporan ini juga menyoroti beberapa kisah sukses, seperti Tiongkok, yang telah mengurangi polusi udara sebesar lebih dari 42% dalam satu dekade terakhir setelah mendeklarasikan perang melawan polusi.
Tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 99% populasi global menghirup udara yang berpotensi membawa unsur beracun.
“Setelah berhasil melewati pandemi ini, tidak dapat diterima jika masih ada 7 juta kematian yang dapat dicegah dan hilangnya kesehatan selama bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya karena polusi udara,” kata Dr. María Neira, direktur Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan WHO.