RBG.id - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan keluar dari perjanjian iklim Paris Bersejarah.
Keputusan Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris menjadi pukulan besar bagi upaya global dalam memerangi pemanasan global sekaligus semakin menjauhkan Amerika dari sekutu-sekutu terdekatnya.
Trump telah menandatangani surat resmi yang memberi tahu PBB tentang keputusan tersebut.
Meski demikian, proses penarikan diri secara resmi membutuhkan waktu satu tahun penuh setelah pengumuman niat tersebut dilakukan.
"Saya segera menarik diri dari perjanjian iklim Paris yang tidak adil dan sepihak," kata Donald Trump, dikutip RBG.id dari CBSNews pada Selasa, 21 Januari 2025.
Keputusan Trump untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris menjadi pukulan besar bagi upaya global dalam memerangi pemanasan global sekaligus semakin menjauhkan Amerika dari sekutu-sekutu terdekatnya.
Trump telah menandatangani surat resmi yang memberi tahu PBB tentang keputusan tersebut.
Meski demikian, proses penarikan diri secara resmi membutuhkan waktu satu tahun penuh setelah pengumuman niat tersebut dilakukan.
Perjanjian iklim Paris bertujuan untuk menekan pemanasan global dalam jangka panjang agar tidak melebihi 2,7 derajat Fahrenheit (1,5 derajat Celsius) di atas tingkat suhu pra-industri.
Baca Juga: Menteri KKP Ungkap Dugaan Reklamasi Terselubung di Balik Pagar Laut 30 Km Tangerang
Jika target tersebut tidak tercapai, perjanjian ini setidaknya mengupayakan agar suhu global tetap berada jauh di bawah 3,6 derajat Fahrenheit (2 derajat Celsius) di atas tingkat pra-industri.
Pemerintahan Joe Biden sebelumnya merancang target ambisius untuk menurunkan emisi gas rumah kaca Amerika Serikat hingga lebih dari 60% pada tahun 2035.