Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan Minim Persiapan

Belum lagi kurangnya fasilitas. Tiga dari lima penyelenggara adalah menteri dari kementerian pemerintah pusat.

Baca Juga: Susul Jin dan J-Hope, Suga BTS Cabut Pembatalan Penundaan Wajib Militer

Meskipun berada dalam posisi untuk mendukung organisasi pemerintah dan mengamankan anggaran, namun tidak cukup berperan sebelum acara.

Dua bulan sebelum acara, panitia meminta anggaran tambahan sebesar 9,3 miliar won untuk mempersiapkan musim hujan dan gelombang panas, tetapi Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluargatidak dapat menyiapkan anggaran pemerintah, sehingga persiapan acara menjadi buruk.

Mengingat masa persiapan sebenarnya sekitar satu tahun, tidak masuk akal menyalahkan pemerintah sebelumnya karena lalai dalam persiapan.

Baca Juga: Jeje Govinda dan Adik Raffi Ahmad Resmi Gabung PAN, Siap Nyaleg di Jawa Barat

Bahkan jika ditemukan masalah selama proses transisi ketika pemerintahan saat ini diluncurkan, seharusnya masalah tersebut ditangani pada saat itu.

Kurangnya kamar mandi, toilet, dan fasilitas medis adalah akibat dari administrasi yang tergesa-gesa. Meski Jeonbuk Medical Association mengumumkan niatnya untuk memberikan bantuan medis terlebih dahulu, panitia penyelenggara menolak dengan alasan tidak perlu karena tenaga medis sudah diamankan.

Namun, akibatnya adalah pasien yang pingsan harus mengantri karena kurangnya tenaga medis, dan fakta ini menyebar ke dunia melalui media asing.

Baca Juga: Jeje Govinda dan Adik Raffi Ahmad Resmi Gabung PAN, Siap Nyaleg di Jawa Barat

Masalah serius juga ditunjukkan dalam tanggapan setelah kejadian tersebut. Seiring bertambahnya jumlah pasien demam dan masalah kesehatan dan sanitasi, media di seluruh dunia menaruh perhatian, dan pemerintah pusat mulai bertindak tergesa-gesa.