Remi Lucidi yang Tewas Sempat Minta Tolong, Ini Kata Seorang Teman Tentang Kematiannya

RBG.ID - Fotografer Perancis Remi Lucidi yang dikenal sebagai Remi Enigma diketahui terjebak di luar penthouse lantai atas kompleks Menara Trengunter setinggi 721 kaki saat berpose.

Remi Lucidi mengetuk jendela dengan panik dan mengejutkan seorang pelayan di dalam yang memanggil polisi sebelum akhirnya ia jatuh.

Rekan pendaki Remi Lucidi yang tidak ingin mengungkapkan identitas aslinya mengatakan kepada media Inggris bahwa dia berbicara dengan Remi hanya beberapa hari sebelum kematiannya yang terjadi pada Kamis lalu (27 Juli).

Baca Juga: Pelaku Penusukan 14 Orang di Korea Ternyata Depresi Karena Tidak Masuk SMA Unggulan

Mereka bertemu di Instagram pada tahun 2020 dan sejak itu telah menyelesaikan pendakian bersama. Mereka berdua berencana melakukan perjalanan ke Prancis dalam waktu dekat dan mendaki Piramida Besar di Mesir.

"Kami terakhir berbicara di Instagram beberapa hari sebelum tragedi itu. Dia bersemangat mendaki gedung di Hong Kong. Dia bilang dia mengambil beberapa foto yang indah," kata rekan Remi Lucidi.

Ia mengakui bahwa dia tidak tahu apakah Remi Lucidi pernah memanjat Menara Trengunter sebelumnya.

Baca Juga: Kondisi Cak Nun Terus Membaik, Sudah Dipindahkan dari ICU ke Ruang Inap Biasa

Dia mengetahui kematian Remi Lucidi dari temannya di komunitas Sabtu lalu (29/07).

Terlepas dari kesedihannya, dia mengatakan kecelakaan yang dialami Remi Lucidi tidak akan menghalanginya atau orang lain untuk terus melakukan aksi seperti itu.

"Ini tidak sering terjadi. Kita tidak jatuh begitu saja. Seandainya temanku memiliki rekan untuk mendukungnya, dia akan tetap hidup. Seorang kawan akan meminta bantuan," katanya.

Dia melanjutkan, tragedi yang dialami Remi Lucidi tidak pernah menggoyahkan keyakinan komunitasnya.

Baca Juga: Besuk RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Ketua Umum PBNU Ungkap Kondisi Cak Nun

“Kami tahu apa yang kami lakukan dan mengapa kami melakukannya. Kami menyadari konsekuensinya," ungkapnya.

Rekan Remi Lucidi ini mengatakan, ketika seseorang mencapai tingkat keterampilan tertentu, ia tidak hanya terpeleset dan jatuh.