Hal inilah yang membuat keluarga mempunyai waktu untuk mempersiapkan kepergian Lee.
"Kami sangat mencintainya. Kami tidak akan sanggup menanggung kesedihan jika dia meninggalkan kami. Tetapi Tuhan melindungi kami sehingga kami bisa memiliki waktu untuk mempersiapkan perpisahan," ungkap perwakilan keluarga yang tidak menyebutkan namanya.
Keputusan keluarga untuk melakukan pendonoran juga bukan tanpa alasan.
"Nenek dari pihak ibunya menjalani dialisis ginjal dalam waktu yang lama, jadi saya bisa memahami perasaan orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit ini. Saya berharap ini akan memberikan kekuatan bagi mereka yang sedang menunggu transplantasi," tambahnya.
Baca Juga: Minum Alkohol Sebelum Aniaya Korban di Bar, Pierre Gruno Resmi Ditahan
Menurut pengakuan keluarganya, anak pertama dari dua bersaudara ini senang menghabiskan waktu bersama kakek-neneknya dan sangat dicintai oleh keluarganya.
Lee semasa hidup dikenal sebagai pembangun suasana di antara teman-temannya lantaran memiliki selera humor yang cemerlang.
Dia juga menyukai musik dan ikut terlibat di Gurishi Symphony Orchestra dan Korea University Wind Ensemble sebagai pemain seruling.
Ketika Lee dibawa untuk donor organ, 20 orang lebih temannya mengantar untuk yang terakhir kalinya.
Baca Juga: Viral! Istri Sah Labrak Suaminya Nikah Lagi di Asahan Sumut, Malah Diancam Ingin Dipukul Kepalanya
"Aku sangat merindukanmu. Ketika aku melihat kamarmu, aku pikir kamu masih tertidur. Saat kamu pergi, aku rasa semuanya berjalan sesuai keinginanmu. Aku mencintaimu, Juyong," ujar Ibu Lee. (jpc)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Stok Golongan Darah Ini di PMI Kota Bogor Minim, Yuk Donor di Sekolah Al Mustarih
Hasilkan 500 hingga 600 Anak, Pria Ini Dilarang Donor Sperma
Manager Harvard Medical School Ketahuan Mencuri dan Menjual Organ Donor, Terancam Penjara 15 Tahun
Pengda IPPAT dan INI Kabupaten Bogor Gelar Donor Darah dan Terapi Kesehatan
Danlanud ATS Helat Aksi Donor Darah, Targetkan 200 Kantong