RBG.ID – Hubungan diplomasi Indonesia dengan Arab Saudi terlihat semakin erat.
Hal itu terbukti dari aksi sosial yang dijalankan oleh King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief).
Lembaga bentukan Raja Arab Saudi tersebut tercatat sudah mengucurkan bantuan sosial (bansos) sebanyak USD 73 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengawas Umum untuk Operasi dan Program KSRelief Ahmed bin Ali Al-Baiz.
Dia menuturkan KSRelief sudah memberikan bantuan kepada masyarakat Indonesia lebih dari USD 73 juta.
"Bantuan itu kami salurkan untuk 38 program yang mencakup berbagai bidang," ujarnya ketika menerima kunjungan delegasi Baznas di Riyadh, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap Alasan Standarisasi Baterai Motor Listrik Diserahkan Ke Produsen
Dalam kesempatan itu, pihak KSRelief menyambut baik ajakan Baznas agar membantu program pengentasan kemiskinan.
Terutama bidang pendidikan bagi anak yatim yang ditinggal orang tua mereka ketika wabah Covid 19.
"Kami melakukan pertemuan dengan KSRelief dan membahas terkait kerja sama yang akan dikembangkan ke depan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Indonesia," jelas Noor dalam keterangannya Selasa (23/5).
Baca Juga: PPIH Arab Saudi Siapkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dan Makkah
Noor mengatakan, kerja sama yang terjalin dengan KSRelief ini sudah berjalan dengan baik khususnya dalam kerja sama penyaluran bantuan pangan di bulan Ramadhan.
Baznas juga mengenalkan program-program inovatif produktif yang mengubah mustahik menjadi muzaki kepada KSRelief.
Artikel Terkait
Raja Salman Ampuni Enam Warga Pakistan Pelaku Pelecehan
Waduh 2.001 Anak di Kota Bogor Berisiko Stunting, Ada Bantuan Ayam dan Telur, Warga Bisa Ambil di Kantor Pos
Vanuatu Diguncang Gempa dan Diterpa Badai Besar, Indonesia Kirim Bantuan dan Tim Kemanusiaan
Jadi Tersangka, Sopir Bus Terjun ke Jurang di Wisata Guci Minta Bantuan Hukum Hotman Paris
Pemkab Bogor Diminta Tidak Lagi Memberikan Bantuan Samisade ke Desa Bermasalah