RBG.ID - Situasi di Pakistan bergejolak. Bentrokan terjadi di berbagai titik. Internet juga dimatikan di penjuru negeri.
Peristiwa itu menyusul penangkapan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan ditangkap pada Selasa (9/5).
Dalam kerusuhan itu, delapan orang dilaporkan tewas. Ribuan orang diamankan polisi.
Baca Juga: Selusin Wanita Menuduh Donald Trump Melakukan Pelecehan Seksual
Sebelumnya, selama beberapa bulan, Khan berhasil menghindari upaya penangkapan.
Para pendukung Khan pun kerap terlibat bentrok sengit dengan polisi agar Khan tidak ditangkap.
Nah, Selasa pagi, Khan ke Islamabad untuk mengajukan jaminan dalam dua kasus dugaan korupsi.
Baca Juga: Komposer IU buka suara soal kecurigaan plagiarism, Diduga Lagu Good Day dan Pink Shoes Hasil Plagiat
Namun, saat memasuki gedung pengadilan, Khan ditangkap oleh Biro Akuntabilitas Nasional yang merupakan badan antikorupsi Pakisan.
Mereka juga didampingi petugas paramiliter.
Lalu, Khan dimasukkan ke kendaraan berkaca gelap. Dia dibawa pergi dengan pengamanan ketat.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Burung Peliharaan Anda yang Sedang Stres, Cepat Tangani Sebelum Terlambat!
Penangkapannya itu didasarkan pada surat perintah baru dalam kasus dugaan korupsi lain.
Yakni, dugaan pengalihan tanah untuk Universitas Al-Qadir, dekat Islamabad. Untuk kepentingan penyelidikan, hakim menyetujui Khan ditahan selama delapan hari.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Pakistan Bertambah Jadi 100 Orang, 90 Persen Polisi
Kecelakaan Maut di Pakistan Tewaskan 17 Orang dan 2 Orang Luka-Luka
Teh Merah Muda Asal Pakistan, Teh Noon Chai
Mantan Presiden Kontroversial Pakistan Musharraf Meninggal Dunia Di Usia 79 Tahun
Pakistan Memblokir Wikipedia Akibat Dinilai Tak Sesuai Norma
Pakistan Larang Seluruh TV Siarkan Pidato Imran Khan
Kelompok Bersenjata Serang Sekolah dan Bunuh 7 Guru di Pakistan