Di sisi lain, Trump menuding dakwaan itu sebagai persekusi politik dan intervensi pemilu. Menggunakan platform media sosialnya sendiri, Truth Social, Trump berkata bahwa dirinya tidak mengharapkan proses peradilan yang adil.
’’Mereka menjerat saya dengan tuduhan palsu, korup, dan memalukan ini karena saya mendukung rakyat Amerika, dan mereka tahu bahwa saya tidak bisa mendapatkan pengadilan yang adil di New York!,’’ bunyi unggahan Trump.
Trump berjanji, apa yang terjadi kepadanya bakal jadi bumerang bagi Presiden AS Joe Biden.
Berbeda dengan Trump yang sudah menyatakan maju di Pilpres 2024, Biden justru belum melakukannya. Dia juga menolak berkomentar atas kasus Trump.
Kasus Trump itu membuat tokoh-tokoh Republik berdiri membela dan menjadi tameng Trump.
Entah itu yang memang benar-benar sekutu Trump ataupun yang jadi lawan politiknya di internal Partai Republik.
Salah satunya Gubernur Florida Ron DeSantis. Ketika Trump berkampanye di Waco, Texas, Sabtu (25/3), DeSantis jadi bulan-bulanan atas pernyataan pedasnya.
DeSantis memang menjadi saingan kuat Trump untuk meraih tiket kandidat presiden dari Partai Republik.
DeSanti menegaskan akan menolak semua permintaan ekstradisi Trump oleh jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg.
Menurut dia, mendakwa Trump adalah tindakan yang tidak mencerminkan Amerika.
Lawan politik Trump dituding menggunakan sistem hukum untuk memajukan agenda politik mereka.
’’Kejaksaan Distrik Manhattan yang didukung (George) Soros secara konsisten membengkokkan hukum untuk menurunkan tingkat tindak pidana berat dan memaafkan pelanggaran pidana. Namun, kini ia memperluas hukum untuk menargetkan lawan politiknya,’’ jelas dia.
Setali tiga uang, legislator Republik Kevin McCarthy menegaskan bahwa dakwaan terhadap Trump bisa merusak negara dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Artikel Terkait
Kabar Duka, Salah Satu Pendiri Intel Gordon Moore Wafat di Usia 94 Tahun
Momen Bersejarah, Jalanan London Dihiasi Ornamen Ramadan Untuk Pertama Kalinya
Pemuda Palestina Tewas Akibat Luka Tembak Saat Penyerbuan oleh Tentara Israel
Usai Buat Heboh karena Spill Aib Keluarga, Chun Doohwan Si Cucu Mantan Presiden Korea Selatan Kini Ditangkap
Buntut Pernyataan Memperkaya Diri saat Menjabat PM, Mahathir Beri Waktu Anwar 7 Hari
Penembakan Brutal Kembali Terjadi di Amerika Serikat, 6 Orang Tewas
1.300 Tahanan Tunggu Eksekusi, Malaysia Bakal Menghapus Hukuman Mati