Audrey Hale seharusnya tidak berhak memiliki senjata. Sebab, transgender 28 tahun pelaku penembakan brutal di Covenant School, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS), itu mengalami gangguan emosional.
Bahkan, dia harus mendapatkan perawatan dari dokter. Namun, kenyataannya, Hale tak hanya memiliki satu senjata, melainkan tujuh.
Baca Juga: Balai Bahasa Provinsi Jatim dan Pemda di Madura Upayakan Penguatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD)
’’Dia membeli senjata api secara legal. Salah satunya yang dipakai dalam serangan penembakan,’’ ujar Kepala Polisi Nashville John Drake.
Tiga di antara tujuh senjata tersebut digunakan untuk penembakan di Covenant School Senin lalu. Hale membeli senjata-senjata itu, tapi tidak menyimpan di rumahnya sendiri.
Senjata serbu tersebut disembunyikan di rumah orang tuanya. Lima senjata berasal dari diler lokal. Senjata-senjata itu dibeli antara 20 Oktober 2020–6 Juni 2022.
Drake melanjutkan, orang tua Hale menyebut bahwa putri mereka seharusnya tidak memiliki senjata apa pun. Sebab, Hale membutuhkan perawatan mental. Hale seorang transgender.
Lahir sebagai perempuan, tapi berpenampilan seperti lelaki. Orang tua Hale hanya tahu bahwa dia memiliki satu senjata saja dan sudah dijual.
Hingga Rabu (29/3), belum diketahui motif penembakan tersebut. Polisi masih mendalami barang-barang Hale yang ditinggal. Misalnya, catatan pribadi Hale.(jpc)
Artikel Terkait
FIFA Menerapkan Standar Ganda Soal Israel
Simak! Ini Dia Tips Puasa Ramadan Agar Tidak Haus dan Lapar
Memasuki Babak 16 Besar, Ini Link Streaming dan Jadwal Madrid Spain Master 2023
Perekonomian Terganggu, Warga Sukamakmur Keluhkan Dampak Pergeseran Tanah
Stefano Lilipaly Kembali Sindir Sepak Bola Indonesia dengan Tamplate yang Sama Saat FIFA Matchday