RBG.ID – Kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden ke Ukraina langsung memantik reaksi keras dari Rusia.
Ya, Presiden Rusia, Vladimir Putin menebar ancaman.
’’Saya terpaksa mengumumkan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian senjata ofensif strategis,’’ bunyi penggalan pidato kenegaraan Putin, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Simak 14 Lokasi Layanan Samsat Keliling JADETABEK, Rabu, 22 Februari 2023
Pidato tersebut dibacakan di hadapan anggota parlemen, komandan militer, dan para prajurit Rusia. Pidato Putin juga disaksikan banyak penduduk Rusia.
Perang dengan Ukraina dibantu sekutunya, sudah menimbulkan berdampak banyak dalam berbagai sektor.
New Start yang dimaksud Putin dalam pidatonya adalah perjanjian pengurangan senjata strategis antara Rusia dan AS.
Baca Juga: Hari Ini Dinas PUPR Kota Bogor Mulai Pengecoran U-Turn Tol Jagorawi
New Start merupakan kesepakatan senjata nuklir terakhir yang tersisa antara dua negara tersebut.
Pada 2021, perjanjian itu diperpanjang selama lima tahun. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada 2010.
Tujuannya, masing-masing negara membatasi kepemilikan hulu ledak nuklir di angka 1.550.
Baca Juga: UIKA Bogor Sediakan Beasiswa untuk Hafidz Alquran
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kesepakatan sebelumnya.
Selain itu, dalam New Start terdapat aturan pembatasan rudal yang diluncurkan dari darat dan kapal selam serta pengerahan pesawat pengebom yang bisa membawa hulu ledak nuklir.
Artikel Terkait
Arab Saudi Dukung Rusia Bergabung dengan Asia
Ceko Tolak Keras Atlet Rusia Bertanding di Olimpiade Paris 2024
Ukraina Akui Tewaskan Ribuan Lebih Tentara Rusia dalam 24 Jam Terakhir
Inilah Strategi Uni Eropa Supaya Rusia Hentikan Operasi Militer di Ukraina
Ribuan Ibu Hamil Asal Rusia Berbondong-bondong Nekat Lahiran di Argentina