RBG.id - Ribuan warga Palestina yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke Gaza Utara setelah perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi diberlakukan.
Fase pertama gencatan senjata ini berlangsung selama enam minggu dan dimulai pada 19 Januari 2025.
Pada Senin, 27 Januari 2025 warga yang kembali melintasi Koridor Netzarim setelah sebelumnya hanya diperbolehkan berjalan kaki melalui Jalan Al-Rashid di sepanjang pesisir pantai.
Baca Juga: 5 Artis Indonesia yang Merayakan Imlek Perdana dengan Buah Hati: Ada Denny Sumargo hingga Joshua
Berdasarkan pantauan RBG.id dari Instagram @haluandotco, semua penduduk Gaza berbondong-bondong untuk kembali dengan riang gembira melewati koridor Netzarim.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, setiap kendaraan yang memasuki Gaza Utara harus menjalani pemeriksaan ketat menggunakan pemindai sinar-X sebelum diizinkan melintas.
Pemulangan warga ini berlangsung setelah Qatar berhasil memediasi kesepakatan antara Hamas dan Israel.
Baca Juga: Apa Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dalam Islam, Boleh atau Tidak? Ini Kata Buya Yahya
Sebagai bagian dari perjanjian, Hamas telah menyetujui pembebasan tiga tawanan, termasuk Arbel Yehud yang dijadwalkan akan dibebaskan pada Jumat mendatang.
Gencatan senjata ini diharapkan dapat memberikan jeda kemanusiaan bagi warga yang terdampak konflik berkepanjangan.
Meski demikian, situasi keamanan di Gaza masih dinamis dan akan terus dipantau oleh berbagai pihak terkait.***
Artikel Terkait
Pelapor Khusus PBB Kecam Tindakan Militer Israel di Gaza, Desak Penghentian Pasokan Senjata
Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida di Gaza untuk Pertama Kalinya
Hebatnya Kobaran Api Kebakaran Los Angeles Bak Neraka di Bumi, Seolah Jawab Ancaman Donald Trump yang Ingin Bumi Hanguskan Gaza
Riuhnya Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata dengan Israel Usai Dibantai Lebih dari 15 Bulan
Gencatan Senjata Israel di Gaza Dilakukan dengan Tiga Tahap, Apa Saja Tahapnya?