"Keputusan untuk melanjutkan, mengubah, atau menghentikan program akan dibuat setelah peninjauan ini," tulis keterangan telegram, dikutip RBG.id dari detiknews pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Meningkatkan Asam Lambung? Ini Batas Aman Konsumsi Kopi yang Dianjurkan
Departemen Luar Negeri memberikan pengecualian terbatas dalam kebijakan pembekuan bantuan luar negeri, terutama untuk bantuan pangan darurat dan pembiayaan militer asing yang ditujukan bagi Israel dan Mesir.
Namun, dalam telegram yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, tidak disebutkan secara spesifik nasib pembiayaan militer asing untuk negara-negara lain seperti Ukraina atau Taiwan.
Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan pada Senin lalu, Donald Trump menyatakan bantuan luar negeri dianggap tidak sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat.
"Industri bantuan asing dan birokrasi AS tidak sejalan dengan kepentingan Amerika dan dalam banyak kasus bertentangan dengan nilai-nilai Amerika," jelas Donald Trump.***
Artikel Terkait
Kembali Jadi Presiden AS, Donald Trump Picu Kontroversi dengan Beragam Kebijakan Baru
Presiden Terpilih AS Donald Trump Putuskan Keluar dari Perjanjian Iklim Paris Bersejarah, Ternyata Ini Alasannya
Resmi Dilantik! Donald Trump Langsung Kritik Kebijakan Joe Biden yang Beri Grasi Kepada Anggota Keluarganya
Update Terbaru Kebakaran Los Angeles, 27 Orang Tewas, Kerugian Capai Rp4.000 Triliun!
Resmi Dilantik, Presiden AS Donald Trump Tegaskan Perubahan Penanganan Bencana Usai Kebakaran Los Angeles