Dia memilih tetap tinggal di Gaza dan untuk sementara terpisah dari suami dan keluarganya.
Dalam sebuah postingan, Hind pernah membagikan kondisi rumahnya yang kini dialihfungsikan oleh IDF menjadi markas.
Sementara itu, Bisan Owda adalah jurnalis Palestina berusia 24 tahun.
Berbekal kamera dan semangatnya, perempuan yang juga masuk nominasi Emmy Award itu selalu membagikan kesehariannya berjuang di tengah serangan Israel.
’’My name is Bisan and I’m still alive,’’ menjadi kalimat pembuka yang selalu diucapkannya sekaligus menandai bahwa dirinya masih selamat.
Dilansir dari laman Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), hingga 23 Agustus 2024, investigasi awal CPJ menunjukkan, 116 jurnalis adalah yang termasuk di antara lebih dari 41.000 orang tewas sejak perang Gaza dimulai.
Perang di Gaza merupakan periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada 1992. (dee/c6/bay)
Artikel Terkait
Alhamdulillah, Perusahaan Telekomunikasi ini Berhasil Kembalikan Koneksi Internet di Jalur Gaza
Perempuan di Gaza Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi di Tengah Perang
Alhamdulillah, DK PBB Sepakati Resolusi Gencatan Senjata 2 Pekan di Gaza, Israel Kesal dan Sebut Awal Peperangan
DK PBB Setujui Gencatan Senjata di Gaza, Netanyahu Batal Kirimkan Duta Besar ke AS, Menlu Retno Marsudi Bergembira
Eross Sheila on 7 Lelang Gitar untuk Gaza, Berharap Hasilnya Bisa Bantu Saudara Palestina
Usulan Khofifah untuk Tampung 1.000 Anak Gaza Palestina di Jawa Timur Diterima Prabowo, Begini Katanya
Suho EXO Terancam Diboikot Imbas Pamer Makan Burger dari Restoran Pro Israel, Padahal Sempat Galang Dana untuk Anak-anak di Gaza