Minggu, 21 Desember 2025

Perempuan di Gaza Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi di Tengah Perang

- Kamis, 2 November 2023 | 20:43 WIB
Perempuan di Gaza mencuci pakaian dengan air laut karena minimnya air bersih.  (Sumber: Mahmud Hams via AlJazeera)
Perempuan di Gaza mencuci pakaian dengan air laut karena minimnya air bersih. (Sumber: Mahmud Hams via AlJazeera)

RBG.ID - Banyak perempuan Palestina terpaksa mengkonsumsi pil penunda menstruasi.

Hal tersebut karena kondisi yang cukup menyedihkan dan tidak memadai akibat serangan Israel yang terus berlanjut di jalur Gaza.

Kondisi pengungsian yang terlalu padat dan minimnya air serta produk kebersihan untuk menstruasi memaksa perempuan Gaza mengonsumsi tablet norethisrone.

Baca Juga: Tayang 1 Desember 2023, Ini 4 Karakter Baru Drama Korea Sweet Home 2

Menurut Dr Walid Abu Hatab, seorang konsultan medis di Nasser Madical Complex, di selatan kota Khan Younis mengatakan tablet yang dikonsumsi para perempuan di Gaza  digunakan untuk menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi sehingga dapat menghentikan pelepasan pada lapisan rahim, dan dapat menunda.

Tablet penunda menstruasi memiliki efek samping berupa pendarahan pada vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan suasana hati.

Dilansir dari AlJazeera pada Kamis (2/11/2023), Salma Khaled seorang perempuan di Gaza, mengatakan terpaksa meminum pil penunda menstruasi.

Lantaran tidak punya pilihan selain mengambil resiko di tengah kondisi gencaran Israel yang terus berlanjut.

Baca Juga: Kanye West Bongkar Alasan Selebriti Hollywood Bungkam Soal Palestina

Salma Khaled juga mengatakan dirinya selalu berada dalam ketakutan, ketidaknyamanan dan depresi, yang berdampak buruk pada siklus menstruasinya.

"Aku mengalami hari-hari tersulit dalam hidup saya selama perang ini," kata Salma Khaled.

Keterbatasan pembalut serta minimnya air bersih membuat kebersihan rutin untuk perempuan menjadi sesuatu barang mewah.

Bahkan penggunaan kamar mandi yang dijatah menjadi alasan bagi perempuan di Gaza terpaksa mengkonsumsi pil penunda menstruasi.

Baca Juga: Rasakan Menu Spesial Ala Italia, Kamu Bisa Kulineran di Cafe Rodeo Taman Safari Bogor Hanya Rp 50 Ribuan

Toko-toko dan apotek di Gaza mengalami keterbatasan stok persediaan obat-obatan dan pembalut maupun tampon karena pengepungan total yang dilakukan Israel.

Selain itu, pengeboman Israel di jalan-jalan utama Jalur Gaza telah membuat terhambatnya pengangkutan produk-produk medis.

Saat ini banyak perempuan di Gaza yang bersedia meminum pil penunda menstruasi untuk menghindari rasa malu karena minimnya sarana kebersihan, privasi dan ketersediaan produk kesehatan. (jpc)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X