4 Jurnalis Gaza Masuk Nominasi Nobel, 116 Pewarta Meninggal Akibat Bom

Baca Juga: PKPU Pencalonan Disahkan Lebih Cepat, Kans Anies Baswedan untuk Maju Pilkada Jakarta Menguat

Dia pun ditampilkan dalam daftar 100 orang paling berpengaruh tahun 2024 versi Time.

Tak hanya bertugas, Motaz –dan hampir seluruh jurnalis di Gaza– terjun langsung membantu warga dengan tangan kosong.

Mulai membantu menyelamatkan warga dari reruntuhan, menembus puing-puing bangunan yang hancur, hingga menguburkan warga yang terbunuh.

Baca Juga: Makin Seru! DPP PDI Perjuangan Rekomendasikan Kader Golkar Untuk Bertarung dalam Pilgub Banten

Pada Oktober 2023, 15 anggota keluarga Motaz tewas terbunuh dalam serangan udara yang dilakukan Angkatan Udara Israel di rumah keluarganya di kamp pengungsi Deir al-Balah di Kota Gaza.

Sementara itu, Wael Al-Dahdouh merupakan kepala biro Al Jazeera di Kota Gaza. Dia dijuluki wajah liputan Al Jazeera Arabic terkait serangan Israel di Gaza.

Pria 54 tahun itu pernah terluka karena serangan drone tentara Zionis.

Baca Juga: Perjalanan Cinta Stefan William dan Ria Andrews, Bagikan Momen Bersama Sejak 2 Tahun Silam

Juru kamera yang bersama Wael saat itu, Samer Abudaqa, tewas.

Selama serangan Israel, Wael kehilangan sejumlah anggota keluarganya.

Istri, putra, putri, dan sejumlah cucunya terbunuh.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi ASN 2024 Hanya Boleh Pilih Satu Jenis Pengadaan, Honorer dan PPG Tak Perlu Sikut-sikutan

Awal Januari lalu, putra tertuanya Hamza yang juga seorang jurnalis Al Jazeera tewas oleh serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza Selatan.

Hind Khoudary juga masuk dalam nominasi bergengsi tersebut. Perempuan itu adalah jurnalis Palestina pewarta Al Jazeera English.