Malang Nian Nasib Moumita Debnath, Dokter di India yang Tewas Dibunuh dan Dirudapaksa Anggota Polisi

RBG.id -- Nasib malang menimpa seorang dokter asal India bernama Moumita Debnath, dirinya menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan oleh seorang oknum polisi.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 8 Agustus 2024, seorang dokter wanita bernama Moumita Debnath (31) ditemukan tewas dengan tanda-tanda kekerasan dan dugaan pemerkosaan di Rumah Sakit RG Kar Medical College, Kolkata, India.

Moumita merupakan mahasiswi pasca sarjana tahun kedua dan sedang menjalani masa pendidikan spesialis atau PPDS, terakhir kali terlihat pada malam 7 Agustus 2024.

Baca Juga: Resmi Menghirup Udara Bebas, Jessica Wongso Masih Harus Jalani Bimbingan Hingga Tahun 2032

Dilansir RBG.id dari kanal YouTube Brut India, Moumita sempat makan malam bersama rekan sejawat sesama dokter di ruang seminar rumah sakit.

"Setelah bekerja selama 36 jam berturut-turut, dia makan malam dengan para kolega," demikian yang tertulis dalam keterangan video.

Setelah makan malam selesai, rekan-rekannya meninggalkan Moumita sendiri di ruangan tersebut, tanpa menaruh kecurigaan. Moumita kemudian memutuskan untuk tidur di ruangan seminar, seperti yang sering ia lakukan.

Baca Juga: Profil dan Sepak Terjang Dewatlantis Studio, Pembuat Lagu 'The Guardian of Nusantara' yang Kini Trending

Keesokan paginya, pada 8 Agustus 2024, Moumita ditemukan tewas dengan kondisi setengah tubuhnya tanpa busana.

"Pagi harinya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dengan bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian," tambah laporan tersebut.

Tubuh Moumita ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, dengan luka-luka dan darah yang berceceran di atas matras tempatnya berbaring.

Baca Juga: Sepak Terjang Shakira Amirah, Pemenang Clash of Champions yang Punya Deretan Prestasi Gemilang

Polisi Kolkata segera memulai penyelidikan setelah menerima laporan tersebut. Dalam penyelidikan, ditemukan beberapa barang bukti, salah satunya adalah headphone bluetooth yang diduga milik tersangka.

Namun, anehnya, ruangan seminar yang menjadi tempat kejadian perkara tidak dilengkapi dengan kamera CCTV.