Mereka juga mencatat ada alat peledak yang ditemukan dan dikumpulkan sebagai alat bukti.
Agen khusus yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di Pittsburgh mengungkapkan, senjata yang digunakan Thomas Matthew Crooks adalah senapan semi otomatis model AR yang dibeli secara ilegal.
Penyelidik meyakini, senjata itu dibeli oleh sang ayah, tapi belum diketahui pasti bagaimana Thomas Matthew Crooks mengakses senjata itu.
Latar Belakang Pendidkan
Pria berusia 20 tahun itu merupakan lulusan dari Sekolah Menengah Bethel Park pada tahun 2022 lalu.
Thomas Matthew Crooks merupakan salah satu dari 20 siswa yang menerima penghargaan hadiah USD500 (Rp8 juta) untuk matematika dan sains dari sekolahnya.
Sekolah menengahnya itu juga diketahui memiliki klub senapan, tapi Thomas Matthew Crooks tidak tercatat sebagai anggota klub.
Bahkan salah satu teman sekolahnya menggambarkan sosok Thomas Matthew Crooks sebagai siswa yang pendiam yang sering dianggap kesepian.
Baca Juga: Kilas Balik Perjuangan Timnas Kolombia Menuju Tangga Juara Copa America 2024
Meski demikian, teman sekolahnya tidak ingat jika Thomas Matthew Crooks pernah membahas politik atau Donald Trump.
Jason Kohler yang pernah satu SMA dengan Thomas Matthew Crooks mengatakan, tersangka sering kali dibully.
Menurut pengakuannya, Thomas Matthew Crooks diolok-olok karena cara berpakaiannya yang kadang-kadang mengenakan pakaian berburu.
Akibat perbuatannya, satu korban tewas dan dua orang lainnya mengalami luka yang merupakan peserta kampanye.***
Artikel Terkait
Tiongkok Tidak Terima Dianggap Ikut Berperan dalam Perang Rusia Ukraina
Terjadi Insiden Penembakan Saat Kampanye, Donald Trump Langsung Dievakuasi
Ini Kronologi Insiden Penembakan Donald Trump, Dua Orang Termasuk Pelaku Dilaporkan Tewas
Pelaku Penembakan Donald Trump Terungkap, Ini Komentar Presiden AS Joe Biden
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Identitas 3 Korban Terungkap Begini Kondisinya