RBG.id - FBI telah mengindetifkasi sosok pelaku penembakan yang dialami mantan dan calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kasus penembakan itu terjadi saat Donald Trump tengah berorasi di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024 dalam kampanye jelang pemilihan Presiden AS.
Sosok penembak jitu itu bernama Thomas Matthew Crooks dari Bethel Park, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Setelah melakukan aksinya, ia tewas dibunuh di tempat oleh pasukan pengamanan Presiden Amerika Serikat, Secret Service.
Dalam kejadian tragis itu, Donald Trump terkena peluru di bagian atas telinga kanan.
Meski saat ini kondisi Donald Trump sudah baik-baik saja, tetapi FBI masih berupaya mendalami motif penembakan itu.
Berdasarkan catatan status pemilih Pennsylvania, Thomas Matthew Crooks tercatat sebagai anggota Partai Republik.
Ia pernah memberikan kontribusi kecil berupa USD15 (Rp241 ribu) kepada kelompok yang berpihak pada Partai Demokrat pada Januari 2021.
Sementara itu, Kepolisian Pennsylvania, Letkol George Bivens menyebut, Thomas Matthew Crooks tidak memiliki riwayat kriminal.
Di sisi lain, Juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder mengatakan, Thomas Matthew Crooks tidak memiliki hubungan dengan militer AS.
Akan tetapi, penyelidik menemukan alat mencurigakan di dalam mobil Thomas Matthew Crooks yang saat ini sedang diperiksa oleh teknisi bom setelah penembakan itu terjadi
Artikel Terkait
Tiongkok Tidak Terima Dianggap Ikut Berperan dalam Perang Rusia Ukraina
Terjadi Insiden Penembakan Saat Kampanye, Donald Trump Langsung Dievakuasi
Ini Kronologi Insiden Penembakan Donald Trump, Dua Orang Termasuk Pelaku Dilaporkan Tewas
Pelaku Penembakan Donald Trump Terungkap, Ini Komentar Presiden AS Joe Biden
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Identitas 3 Korban Terungkap Begini Kondisinya