Senin, 22 Desember 2025

Penderitaan Ribuan Anak Palestina yang Hidup di Bawah Bayang-bayang Kematian

- Sabtu, 21 Oktober 2023 | 06:52 WIB
Anak-anak Palestina yang berada di Jalur Gaza harus berjuang dan dibayang-bayangi kematian oleh bombardir Israel. (Istimewa)
Anak-anak Palestina yang berada di Jalur Gaza harus berjuang dan dibayang-bayangi kematian oleh bombardir Israel. (Istimewa)



RBG.ID-Penderitaan demi penderitaan kini harus dirasakan anak-anak Palestina. Mereka harus merakit hidup di tengah puing-puing pertempuran dan letusan bom, dalam konflik yang selalu menghantui.

Anak-anak Palestina ini setiap hari dihantui dengan kematian. Pasalnya, Israel terus menggencarkan serangan di Jalur Gaza, yang menyasar pemukiman warga sipil, tempat ibadah, dan rumah sakit.

Seperti yang terjadi pada Senin (17/10) di halaman RS Al Ahli Baptis yang dibom Israel. Sebelum bom itu dijatuhkan tentara Isarel, anak-anak Palestina ini sebenarnya masih nampak bersemangat menjalani aktivitas untuk mengusir trauma akibat perang.

Baca Juga: Denmark Open 2023: Ginting Dibikin Tidak Berdaya oleh Tunggal Putra China

Dengan dipandu pembimbing kegiatan, anak-anak ini membersihkan halaman, bernyanyi, dan bermain sambil belajar bersama dengan balutan keceriaan.

Sayangnya, 20 jam berikutnya semua terkoyak ketika Israel melakukan pengeboman, persis di RS Baptis Gaza. Padahal, disitulah tempat anak-anak Palestina ini merakit hidup, menjahit apa yang disebut kebahagiaan.

Sebuah bom dahsyat yang dijatuhkan tentara Zionis Israel seketika merusak bangunan mimpi yang coba dibangun anak-anak Palestina ini. Tercatat 500 lebih korban jiwa terenggut dan mereka yang melanjutkan hidup dibayangi trauma mengerikan.

Seperti diceritakan Dokter Ibrahim Al-Naqa yang bertugas di rumah sakit Baptis. "Tanpa peringatan, rumah sakit ini menjadi sasaran. Kami tidak tahu apa sebutan dari peluru tersebut, namun kami melihat akibat yang ditimbulkan ketika peluru tersebut menargetkan anak-anak dan mencabik-cabik tubuh mereka," terangnya.

Baca Juga: Persaingan Timnas Berlanjut di Laga Chelsea kontra Arsenal, Begini Perkiraan Pemain yang Diturunkan Malam Ini

Data dari Save The Children menyebutkan lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza atau satu anak tewas setiap 15 menit.

Sebab, sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak tidak berdosa. Data lain menerangkan, jumlah kematian anak-anak telah mencapai 1.300 atau lebih dari 100 orang anak terenggut nyawanya setiap harinya.

Sejak Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengeluarkan statement "Pengepungan total terhadap Gaza" atau dalam kata lain, tidak ada listrik, air, bahan bakar, dan makanan bagi kehidupan di Gaza.

Sulit membayangkan kehidupan anak-anak Palestina di gaza dengan kondisi seperti itu. Jason Lee dari Save The Children mengatakan, persediaan air hampir habis dan waktu hampir habis untuk anak-anak di Gaza.

Baca Juga: Yuk Datang ke Jakarta World Cinema Week, Ada 90 Film dari 54 Negara

Kampanye pengeboman oleh Israel ini turut merenggut masa sekolah anak-anak di Gaza, karena sekolah berubah menjadi tempat pengungsian. PBB kini menampung sekitar 400.000 pengungsi Gaza di sekolah-sekolah dan fasilitas lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X