Rafah akan Dibuka, Hamas Minta Masyarakat Palestina Abaikan Pesan Israel

RBG.ID - Perbatasan yang dikuasai Mesir menuju Gaza diperkirakan akan dibuka kembali di tengah upaya diplomatik untuk menyalurkan bantuan ke jalur yang dikuasai Hamas.

Israel melakukan pemboman paling hebat yang pernah terjadi di Gaza, memberlakukan blokade ketat, dan mempersiapkan invasi darat ke Palestina.

Ratusan metrik ton bantuan dari beberapa negara telah tertahan di Semenanjung Sinai Mesir selama berhari-hari, menunggu kesepakatan untuk pengiriman yang aman ke Gaza dan evakuasi beberapa pemegang paspor asing melalui penyeberangan Rafah.

Baca Juga: PLN Lakukan Pemadaman Listrik Selama 3 Jam di Jawa Barat Hari Ini, Cek Waktu dan Wilayahnya!

"Rafah akan dibuka kembali. Kami bersama-sama dengan PBB, Mesir, Israel, dan negara-negara lain sedang menyusun sebuah mekanisme untuk menyalurkan bantuan dan menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkan," Kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Blinken tidak memberikan waktu spesifik kapan penyeberangan tersebut dibuka kembali.

Blinken mengungkapkan, Diplomat veteran AS David Satterfield, yang ditunjuk pada Minggu sebagai utusan khusus untuk masalah kemanusiaan Timur Tengah, akan tiba di Mesir pada Senin untuk membicarakan rinciannya.

Baca Juga: Usai Dilantik, Iluni SPs Unpak Langsung Tancap Gas Lakukan Ini

Pejabat Palestina melaporkan penyeberangan perbatasan Rafah akan dibuka pada pukul 9 pagi pada hari Senin.

Israel telah mendesak warga Gaza yang kelelahan untuk mengungsi ke selatan, hal yang telah dilakukan ratusan ribu orang di daerah kantong yang terkepung dan merupakan rumah bagi lebih dari 2 juta orang.

Hamas, yang menguasai Gaza, telah meminta masyarakat untuk mengabaikan pesan Israel.

Baca Juga: Link Pembelian Tiket Infinity Tickets Coldplay Hanya Bisa Didapat Lewat E-mail, Begini Cara Daftar Akunnya!

Warga Palestina di Gaza mengatakan kampanye pengeboman Israel semalam adalah yang terberat sejak mereka melancarkan serangan balasan pekan lalu.

Pengeboman terutama terjadi di Kota Gaza dengan serangan udara menghantam daerah sekitar dua rumah sakit utama di kota tersebut.