RBG.ID - Perang Hamas dengan Israel memasuki hari kelima sejak kembali terjadi pertama kali pada Sabtu (7/10/2023).
Akibat perang antara Kelompok Hamas dan Israel itu menelan korban sebanyak 2.300 jiwa termasuk warga Negara Palestina.
Perang antara Kelompok Hamas dan Israel akan terus meningkat, sebab pihak Israel tidak berhenti melakukan serangan.
Baca Juga: Perang Israel vs Hamas, 8 Jurnalis Meninggal dan 2 Dinyatakan Hilang, Berikut Daftarnya
Bahkan, 300 ribu tentara cadangan Israel telah dipanggil untuk menambah kekuatan pasukan di daerah perbatasan Gaza, Palestina
Selain banyaknya korban dari Palestina dan Israel yang meninggal dunia, kesedihan juga dirasakan oleh warga yang masih hidup.
Akibat banyaknya korban jiwa, dan kesedihan terhadap korban yang masih hidup itu membuat tokoh dunia memberi reaksi atas perang Hamas dan Israel.
Tokoh Dunia pertama yang memberikan reaksi yaitu Presiden Amerika Serikat yang menyebut penyerangan Hamas terhadap Israel termasuk tindakan yang kejam.
Baca Juga: Identitas Mahasiswi Udinus Semarang yang Ditemukan Meninggal di Dalam Kos Kini Terungkap
"Tindakan yang sangat jahat," kata Joe Biden dikutip dari reuters.
Guna memberikan solidaritas, Joe Biden mengutus Menteri Luar negeri Antony Blinken berangkat ke Israel pada hari Kamis (12/10/2023).
Reaksi terhadap perang Hamas dengan Israel juga dilakukan oleh Negara Mesir yang berusaha untuk mencegah perang yang lebih besar di wilayah selatan Gaza, Palestina.
Menteri Negara-negara Eropa setelah perang Hamas dan Israel meletus, memutuskan untuk melakukan pembahasan untuk mengambil keputusan soal bantuan terhadap Palestina.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Niall Horan di Jakarta, Paling Murah Rp 1,2 Juta Belum Termasuk Pajak
Pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer, mengatakan kalau Kelompok Hamas tidak memberikan perlindungan apapun terhadap rakyat Palestina.
Sebaliknya, Israel harus melindungi rakyatnya dari tindakan yang membahayakan.
"Israel harus selalu mempunyai hak untuk membela rakyatnya," ujar Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer dikutip dari reuters.
Negara Iran yang disebut memiliki keterkaitan dengan Kelompok Hamas, membuat Pemimpin tertingginya Ayatollah Ali Khamenei turut memberi komentar.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Solo Yesung Super Junior di Jakarta, Mulai Rp 1,2 Jutaan!
Kalau negaranya tidak memiliki keterlibatan langsung atas serangan Hamas terhadap Israel.
Lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat juga berkomentar tidak terima dengan sebutan rezim apatis dari mahasiswa yang mendukung Palestina.
Alumni Harvard juga tidak menyetujui sebutan Israel yang menduduki negara Palestina selama beberapa dekade.
Menurutnya, warga Israel di Yerusalem merupakan tinggal di tempatnya sendiri dan tidak ada kaitanya dengan kependudukan dari negara Palestina. (jpc)
Artikel Terkait
Jerman Pertimbangkan Kembali Bantuan Untuk Palestina Usai Hamas Menyerang Israel
Bela Palestina dalam Serangan Israel vs Hamas, Mia Khalifa Dipecat Playboy
Hamas Siap Lakukan Gencatan Senjata dengan Israel, Tapi Ada Syaratnya
Perang Hamas dan Israel Tewaskan Ribuan Warga Sipil, Begini Reaksi Vladimir Putin
Perang Israel-Hamas: Utusan China untuk Timur Tengah, Gencatan Senjata Jadi Perioritas Bagi Palestina