Minggu, 21 Desember 2025

Perang Israel vs Hamas, 8 Jurnalis Meninggal dan 2 Dinyatakan Hilang, Berikut Daftarnya

- Kamis, 12 Oktober 2023 | 11:41 WIB
Asap yang mengepul pasca serangan Israel di Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023. (Sumber: Reuters/Itai Ron)
Asap yang mengepul pasca serangan Israel di Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023. (Sumber: Reuters/Itai Ron)

RBG.ID - Perang antara Israel dan Hamas menelan banyak korban jiwa.

Akibat perang Israel dan Hamas, sekitar delapan orang jurnalis meninggal dan dua lainnya dinyatakan hilang dalam insiden tersebut.

Delapan jurnalis yang tewas dan dua lainnya hilang terjadi ketika Israel melancarkan serangan udara ke Gaza pada Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Perang Hamas dan Israel Tewaskan Ribuan Warga Sipil, Begini Reaksi Vladimir Putin

Hal tersebut diketahui sebagai serangan balasan atas yang dilakukan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Menurut Kantor Pers Daerah Palestina di Gaza, delapan jurnalis yang tewas diantaranya sebagai berikut:

1. Muhammed Subh,
2. Hisham en-Nawachie
3. Said al-Taweel, pemimpin redaksi situs berita Al-Khamsa,
4. Muhammed as-Salihi, seorang freelance jurnalis,
5. Esad Shemlah,
6. Ibrahim Lafi, fotografer Ain Media,
7. Mohammad Jarghoun, reporter Smart Media,
8. Selame Mime.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 Ditutup, Simak Tahapan Selanjutnya!

Menurut laporan Al Jazeera, Said al-Taweel, Alnwajha dan Subh terbunuh ketika mereka hendak meliput sebuah gedung yang akan dibom oleh Israel di Gaza, Selasa (10/10/2023) 

Awalnya mereka sudah berada di jarak aman dari gedung yang ditargetkan Israel, namun sayangnya gedung yang lebih dekat ke arah mereka juga dibombardir oleh Israel.

Sementara Ibrahim Lafi dan dua jurnalis lainnya ditembak mati ketika mereka sedang melakukan liputan di penyeberangan Beit Hanoon di Jalur Gaza.

Padahal mereka telah memakai perlengkapan keselamatan dengan tanda khusus jika mereka adalah anggota pers.

Baca Juga: Terjadi Kebakaran di Pabrik Nikel di Kutai Kartanegara Kaltim, 1 Orang Pekerja Tewas

Dua jurnalis yang dinyatakan hilang, yaitu Haitham Abdelwahid dari Ain Media dan Nidal al-Wahidi dari media Al Najah.

Komite Perlindungan Jurnalis atau CPJ, sebuah organisasi non-profit independen yang mengkampanyekan kebebasan pers di seluruh dunia mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan hal ini.

CPJ mendesak Hamas dan Israel untuk mengingat bahwa jurnalis adalah warga sipil dan tidak boleh menjadi sasaran.

"Pelaporan yang akurat sangat penting pada saat krisis seperti sekarang, dan media memiliki peran penting dalam menyampaikan berita dari Gaza dan Israel ke seluruh dunia," kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara. (jpc)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X