Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, pengamanan KTT ASEAN ke 43 ini merupakan bagian dari peran besar Indonesia sebagai keketuaan ASEAN. Kegiatan ini sangat penting, harus aman, lancar, dan sukses. "Polri mendukung TNI untuk mengamankan di ring 3," paparnya.
Untuk Polri memberikan dukungan personel mencapai 6.800 petugas. Personel tersebut tersebar di sejumlah area yang ditentukan fan dikoordinir Panglima TNI. "Personel dikerahkan," jelasnya.
Menurutnya, memang ada kerawanan hingga ekskalasi ancaman dalam KTT ASEAN. Dari kegiatan masyarakat, kemungkinan terjadi kemacetan, dan lainnya. "Karena itu pengawalan dari hotel hingga veneu KTT dilakukan," ujarnya.
Potensi ancaman lainnya dari serangan siber dan terorisme. Namun, pengalaman selama ini mengamankan berbagai kegiatan internasional menjadi modal. "Kami juga membutuhkan informasi dari semuanya," jelasnya.
Yang pasti, lanjutnya, Polri akan berupaya melakukan pengamanan semaksimal mungkin. Sehingga KTT ASEAN ke 43 berjalan lancar. "Polri mendukung pengamanan KTT ASEAN ke 43," terangnya.
Lebih dari 12.500 personel gabungan TNI - Polri dan instansi lainnya terlibat dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN SUMMIT ke-43 di Jakarta.
Jumat pagi (1/9) Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memeriksa kesiapan petugas gabungan tersebut. Mereka dicek lewat Apel Gelar Pasukan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Laksamana Yudo memastikan bahwa semua aspek telah siap. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-43, Indonesia punya bekal dari pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa bulan lalu.
Dia menyebut, agenda puncak KTT ASEAN di Jakarta memang hanya tiga hari. Mulai 5 September - 7 September 2023. Namun, operasi pengamanan berlangsung selama sembilan hari. ”Mulai tanggal 1 sampai tanggal 9, kami langsung laksanakan giat,” tegasnya.
Orang nomor satu di tubuh TNI itu menyampaikan, usai Apel Gelar Pasukan kemarin, seluruh personel langsung kembali ke pos masing-masing.
Baik yang bertugas di ring satu, ring dua, maupun ring tiga. Berbeda dengan KTT ASEAN di Labuan Bajo, KTT ASEAN di Jakarta tidak hanya dihadiri oleh kepala negara-negara ASEAN. Kepala negara mitra ASEAN seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Australia, India, dan Qatar juga dijadwalkan hadir.
Untuk itu, pengamanan KTT ASEAN di Jakarta sedikit berbeda dengan operasi yang dilakukan selama KTT ASEAN di Labuan Bajo. Diakui oleh Yudo operasi di Jakarta lebih komplek dari operasi di Labuan Bajo.
Namun, semua sudah disiapkan dengan matang dan terukur. ”Pengamanan fisik kami laksanakan di kota, namun juga alutsista kami tetap siapkan. Baik di (Lanud TNI AU) Halim Perdanakusuma, di Makassar, kemudian di utara Jawa pengamanan oleh Angkatan Laut,” ujarnya.
Yudo memastikan, pesawat-pesawat andalan TNI AU sudah bersiaga. Demikian pula dengan kapal-kapal perang TNI AL. Termasuk juga para prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan khusus di tiga matra TNI.
Didalamnya juga meliputi para penembak runduk yang ditempatkan di berbagai titik.
Artikel Terkait
PLN Siapkan 79 Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik untuk KTT ASEAN ke-43 di Jakarta
H-1 KTT ASEAN ke-43, Jakarta Tempati Urutan Pertama Sebagai Kota Dengan Udara Terkotor di Dunia
29 Jalan Jakarta Buka Tutup Mulai Hari Ini Selama KTT ASEAN, Simak Rute Alternatifnya
Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal, Lokasi dan Rute Alternatif Rekayasa Lalu Lintas KTT ASEAN di Jakarta
KTT ASEAN Ke-43 2023 Siap Digelar di Jakarta
Polri & TNI Pastikan Persiapan Acara KTT ke-43 ASEAN Berlangsung Aman
Saat Acara KTT ASEAN Berlangsung, Kendaraan Angkutan Barang di Jakarta Akan Dibatasi