Jika Mediasi Tuntutan Rp 34 Miliar Buntu, Tamara Bleszynski Gugat Balik Kakak Kandung

Saat itu, kata dia, Tamara Bleszynski masih dalam kondisi berkabung sehingga mengalami ketidakstabilan fisik maupun mental.

Baca Juga: Berkenalan Dengan Teh Omija, 5 Rasa Dalam Satu Tegukan

”Pernyataan tersebut dibuat Desember 2001, ayah mereka meninggal November, belum 40 hari. Jadi, (Tamara Bleszynski, Red) itu masih dalam tekanan karena ayahnya yang baru saja meninggal," ungkapnya.

Di sisi lain, Djohansyah juga mempertanyakan alasan Ryszard Bleszynski hanya menuntut biaya tersebut dari Tamara.

Padahal, Tamara Bleszynski merupakan anak bungsu yang pada saat itu juga masih berusia 20 tahun.

Baca Juga: 4 Manfaat Kopi Jamur, Alternatif Kopi Sehat yang Bisa Cegah Kanker

”Kenapa abang yang paling tua meminta adik paling kecil membayar setengah utang bapaknya di rumah sakit? Kenapa tidak saudara yang lain? Mereka kan berlima,” tutur dia.

Terlepas dari itu, Djohansyah menyatakan, kliennya dalam kondisi baik.

Tamara Bleszynski menanggapi permasalahan tersebut dengan santai dan tidak gegabah.

”Dia sangat tenang. Dia ikhlaskan semuanya. Pada akhirnya keadilan akan timbul. Hanya saja, kita memang harus perjuangkan,” tutur dia.

Baca Juga: Kerap Makan Korban, Penutup Drainse di Jalan Sholeh Iskandar Segera Diperbaiki

Meski begitu, pihaknya tidak akan segan menyerang balik Ryszard Bleszynski secara hukum juga jika mediasi di antara mereka yang berlangsung pada 8 Februari mendatang berujung buntu.

Yakni berkaitan dengan permasalahan harta warisan keluarga. Sebagaimana diketahui, Tamara memang memolisikan tiga orang atas tuduhan penggelapan dana hotel milik sang ayah di kawasan Puncak, Jawa Barat. Ryszard salah satunya.

Laporan tersebut tengah ditangani Polda Jawa Barat sejak Desember 2021 dan kini dalam tahap lidik.

Baca Juga: Spesies Unik, Begini Cara merawat Tumbuhan Philodendron Variegata